Sumpit selama ini dikenal sebagai salah satu senjata tradisional yang sering digunakan oleh suku Dayak di kawasan Kalimantan. Selain bahan pembuatannya yang berasal dari alam, Sumpit juga memiliki keunggulan pada tingkat akurasi tembak mencapai sekitar 200 meter.
Dilihat dari bentuknya, sumpit memiliki bentuk bulat dengan panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter dan berdiamter sekitar 2-3 centimeter. Sementara untuk jenis kayu yang digunakan untuk pembuatan sumpit umumnya dari jenis kayu tampang, ulin, tabalien, plepek, dan kayu resak.
Di Kalimantan sendiri, sumpit dijadikan sebagai ajang perlombaan. Seperti di Festival Erau, Tenggarong, Kalimantan Timur, terdapat lomba sumpit yang membuat festival ini tambah meriah.
Tujuan dari digelarnya lomba sumpit ini sebagai pelestarian kebudayaan suku Kutai dan Dayak yang tersebar di seluruh Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selama ini, menyumpit menjadi tradisi sehari-hari bagi suku asli Kalimantan. Menyumpit sering dilakukan masyarakat di Kalimantan ketika berburu binatang untuk konsumsi makan, seperti babi dan hewan lainnya yang hidup di hutan. [Tauhid/IndonesiaKaya]