Semangat Bersyukur – Bagyanews.com
Connect with us

Menginspirasi

Semangat Bersyukur

Published

on

Suatu pagi, saya mendapat kiriman di handphone dari seorang sahabat motivator, Diehard. Menarik. Kisahnya seperti ini.

Alkisah,  seekor burung hidup di padang tandus, nampak kurus, sakit, bulu rontok, langka makan dan minum, tiada ada tempat berteduh.

Suatu hari seekor burung merpati lewat, jadi burung yang tidak bahagia itu menghentikan burung merpati dan bertanya: ” Mau pergi kemana? ”

Merpati itu menjawab:  “Aku akan pergi ke surga”.

Maka, burung yang sakit itu berkata, “Tolong cari tahu, kapan penderitaanku akan berakhir?”

Burung merpati itu berkata, “Tentu, aku akan melakukannya.”

Dengan mengucapkan selamat tinggal kepada burung yang sakit.  Burung merpati melanjutkan perjalanannya  mencapai surga dan menyampaikan pesan burung yang sakit itu, kepada malaikat di pintu surga.

Malaikat itu berkata, “Selama tujuh tahun ke depan, hidup burung tersebut harus menderita seperti itu. Tidak ada kebahagiaan, sampai saat itu.”

Burung merpati berkata, “Jika burung yang sakit mendengar ini, dia pasti berkecil hati. Bisakah Anda menyarankan solusi apa pun untuk ini.”

Sang Malaikat menjawab, “Katakan padanya untuk selalu berdoa dengan mengucapkan: ” Terima Kasih Tuhan Untuk Semuanya.”

Burung merpati itu kembali bertemu dengan burung yang sakit lagi, kemudian menyampaikan pesan malaikat itu kepadanya.

Saat tujuh hari, merpati itu lewat lagi. Dia melihat burung yang sakit itu, sangat senang, bulunya tumbuh di tubuhnya.

Tanaman kecil tumbuh di daerah gurun, kolam kecil air juga ada di sana.

Burung itu, bernyanyi dan menari riang.  Merpati itu, tentu saja tercengang melihatnya. Padahal, malaikat telah mengatakan bahwa tidak akan ada kebahagiaan bagi burung itu, selama tujuh tahun ke depan.

Burung merpati yang penasaran, pergi lagi mengunjungi malaikat di gerbang surga dan mengajukan pertanyaannya kepada Malaikat.

Sang Malaikat menjawab, “Ya memang benar tidak ada kebahagiaan untuk burung itu selama tujuh tahun. Akan tetapi,  karena burung itu selalu mengucapkan, “TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA” dalam segala situasi, maka hidupnya berubah.

Ketika burung itu jatuh di atas pasir panas dia berkata, “TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.”

Ketika tidak bisa terbang, dia berkata, “TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.”

Ketika haus dan tidak ada air di sekitar, dia berkata, “TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA.”

Apapun situasinya, burung itu terus mengulang, “TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA” dan karena itu tujuh tahun dibubarkan dalam tujuh hari.

Ketika mendengar kisah ini,   saya merasakan perubahan besar dalam merasakan, berpikir, menerima & melihat kehidupan.

Saya mengadopsi kalimat ini dalam hidup saya. APA PUN situasi yg saya hadapi, saya mulai mengucapkan ini “Terima kasih TUHAN untuk semuanya.”

Ini membantu saya mengubah pandangan saya dari apa yang saya tidak punyai, apa yang saya miliki dalam hidup saya.

Contohnya: jika sakit kepala, saya ucapkan TERIMA KASIH atas tubuh saya lain yang baik-baik saja, yang sehat; dan saya perhatikan bahwa sakit kepala itu tidak mengganggu saya sama sekali.

Dengan cara yg sama, saya mulai gunakan kalimat ini dalam hubungan saya (baik keluarga, teman, tetangga, kolega) keuangan, kehidupan sosial, bisnis dan semua hal yang dapat saya ceritakan.

Saya berbagi cerita ini dengan semua orang yang saya hubungi. Dan itu, membawa perubahan besar dalam perilaku mereka juga.

Kalimat sederhana ini, benar-benar memiliki dampak yang mendalam pada hidup saya, saya mulai merasakan betapa beruntungnya saya, betapa bahagianya saya, betapa hidup adalah baik adanya.. #

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved