Bagaimana hukumnya jika shaf laki-laki bercampur dengan barisan perempuan? Apakah sholatnya sah? Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Ini Keutamaan Shaf Pertama Ketika Sholat Berjamaah
Jika shaf sholat perempuan bercampur dengan shaf laki-laki tanpa ada hajat, hukumnya makruh, akan tetapi sholatnya sah. Karena perintah agar shaf perempuan terpisah berada di belakang shaf laki-laki hanya bersifat istihbab (anjuran saja), bukan perkara yang wajib yang akan mempengaruhi keabsahan shalat.
Imam An-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) berkata:
ููุญูุงุตููููู ุฃูููู ุงููู ูููุงูููู ุงููู ูุฐููููุฑูุฉู ูููููููุง ุนูููู ุงููุงุณูุชูุญูุจูุงุจู ููุฅููู ุฎูุงูููููููุง ููุฑููู ููุตูุญููุชู ุงูุตููููุงุฉู ููู ูุง ุฐูููุฑููู ุงูู ุตูู ููุฐุง ูู ุตูู ุงูุงู ุงู ุงุนูุง ู ููู ุงููู ูุฃูู ููู ู ููุนูููุณููู ููุบูููุฑู ุญูุงุฌูุฉู ููููุฐูุง ุฅุฐูุง ุชูููุฏููู ูุชู ุงููู ูุฑูุฃูุฉู ุนูููู ุตูููููู ุงูุฑููุฌูุงูู ุจูุญูููุซู ููู ู ุชูุชูููุฏููู ู ุนูููู ุงููุฅูู ูุงู ู ุฃููู ููููููุชู ุจูุฌูููุจู ุงููุฅูู ูุงู ู ุฃููู ุจูุฌูููุจู ู ูุฃูู ููู ู ุตูุญููุชู ุตูููุงุชูููุง ููุตูููุงุฉู ุงูุฑููุฌูุงูู ุจูููุง ุฎูููุงูู ุนูููุฏูููุง
“Kesimpulannya, sesungguhnya posisi-posisi shaf yang telah disebutkan semuanya bersifat anjuran. Jika mereka menyelisihinya, maka hal itu dimakruhkan, akan tetapi shalatnya sah sebagaimana hal ini telah disebutkan oleh pengarang (Imam Asy-Syirazi).”
Demikian juga kalau seorang imam (posisinya) lebih tinggi dari makmum atau sebaliknya tanpa ada hajat, (maka sholatnya sah tapi dimakruhkan). Demikian juga jika (posisi) seorang wanita di depan shaf laki-laki, akan tetapi tidak di depan imam, atau berdiri di samping imam atau di samping makmum laki-laki, sholat perempuan dan laki-laki itu sah tanpa ada perbedaan pendapat di sisi kami. (Al-Majmuโ Syarhul Muhadzdzab : 4/297)
Kemudian Imam An-Nawawi berkata: