Shaf Laki-laki Bercampur dengan Perempuan, Sahkah Sholatnya? – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Shaf Laki-laki Bercampur dengan Perempuan, Sahkah Sholatnya?

Published

on

[ad_1]

loading…

Setiap muslim wajib mempelajari ilmu fiqih tentang sholat agar sholatnya diterima. Termasuk shaf (barisan) sholat telah diatur dalam fiqih. Yaitu terpisah antara laki-laki dan perempuan.

Bagaimana hukumnya jika shaf laki-laki bercampur dengan barisan perempuan? Apakah sholatnya sah? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Ini Keutamaan Shaf Pertama Ketika Sholat Berjamaah

Jika shaf sholat perempuan bercampur dengan shaf laki-laki tanpa ada hajat, hukumnya makruh, akan tetapi sholatnya sah. Karena perintah agar shaf perempuan terpisah berada di belakang shaf laki-laki hanya bersifat istihbab (anjuran saja), bukan perkara yang wajib yang akan mempengaruhi keabsahan shalat.

Imam An-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) berkata:

ูˆูŽุญูŽุงุตูู„ูู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆูŽุงู‚ูููŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฐู’ูƒููˆุฑูŽุฉูŽ ูƒูู„ู‘ูŽู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ูุงุณู’ุชูุญู’ุจูŽุงุจู ููŽุฅูู†ู’ ุฎูŽุงู„ูŽูููˆู‡ูŽุง ูƒูุฑูู‡ูŽ ูˆูŽุตูŽุญู‘ูŽุชู’ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ู„ูู…ูŽุง ุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู…ุตู†ู ูˆูƒุฐุง ู„ูˆ ุตู„ูŠ ุงู„ุงู…ุงู… ุงุนู„ุง ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ู…ูŽุฃู’ู…ููˆู…ู ูˆูŽุนูŽูƒู’ุณูŽู‡ู ู„ูุบูŽูŠู’ุฑู ุญูŽุงุฌูŽุฉู ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุง ุฅุฐูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ูŽุชู’ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุตููููˆูู ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„ู ุจูุญูŽูŠู’ุซู ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุชูŽู‚ูŽุฏู‘ูŽู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽูˆู’ ูˆูŽู‚ูŽููŽุชู’ ุจูุฌูŽู†ู’ุจู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽูˆู’ ุจูุฌูŽู†ู’ุจู ู…ูŽุฃู’ู…ููˆู…ู ุตูŽุญู‘ูŽุชู’ ุตูŽู„ูŽุงุชูู‡ูŽุง ูˆูŽุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ุฑู‘ูุฌูŽุงู„ู ุจูู„ูŽุง ุฎูู„ูŽุงูู ุนูู†ู’ุฏูŽู†ูŽุง

“Kesimpulannya, sesungguhnya posisi-posisi shaf yang telah disebutkan semuanya bersifat anjuran. Jika mereka menyelisihinya, maka hal itu dimakruhkan, akan tetapi shalatnya sah sebagaimana hal ini telah disebutkan oleh pengarang (Imam Asy-Syirazi).”

Demikian juga kalau seorang imam (posisinya) lebih tinggi dari makmum atau sebaliknya tanpa ada hajat, (maka sholatnya sah tapi dimakruhkan). Demikian juga jika (posisi) seorang wanita di depan shaf laki-laki, akan tetapi tidak di depan imam, atau berdiri di samping imam atau di samping makmum laki-laki, sholat perempuan dan laki-laki itu sah tanpa ada perbedaan pendapat di sisi kami. (Al-Majmuโ€™ Syarhul Muhadzdzab : 4/297)

Kemudian Imam An-Nawawi berkata:

[ad_2]

Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright ยฉ 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved