Baca juga: Yuk, Tahan Lisan untuk Mengomentari Makanan
Allah Ta’ala berfirman :
لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا
“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasul itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21).
Islam sungguh menjujung tinggi akhlaqul karimah, sehingga Allah mengirim sosok manusia pilihan untuk menjadi contoh dari akhlak terbaik. Sayangnya, di era saat ini, banyak umat Islam yang melupakan atau meninggalkan sunnah-sunnah makan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad tersebut.
Baca juga: Malaikat Mu’aqibat, Inilah Malaikat Para Penjaga Manusia
Misal, seorang muslim makan sambil berjalan, atau makan dengan tangan kirinya tanpa ada beban kekeliruan . Ketidaktahuan, mungkin satu sebab di antaranya. Ironisnya, mereka yang telah mengetahui etika Islam justru meremehkan dan menganggapnya bukanlah satu hal urgent dan mendasar. Padahal adab-adab tersebut merupakan bagian dari risalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Amr bin ‘Auf RA, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda ;