BOGOR – Umat Islam di seluruh dunia saat ini tengah melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dengan rangkaian ibadah yang mempersatukan dan memerdekan. Merdeka dari nafsu, egoisme, fanatisme, adu domba dan perpecahan.Semangat Ramadhan yang memerdekan dan mempersatukan ini sejatinya hanya bisa dicapai jika umat Islam mampu memahami fungsi dan makna dibalik ibadah berpuasa tersebut.
Baca juga: 6 Hikmah Puasa Ramadhan, Nomor Terakhir Positif Bagi Kesehatan Tubuh
Dosen Pasca Sarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta Dr H Muhammad Suaib Tahir Lc, MA, menyebutkan setidaknya ada lima fungsi berpuasa yang perlu dipahami umat. Hal ini agar mampu memerdekakan diri dari dorongan-dorongan hawa nafsu yang justru dapat menimbulkan perpecahan dan merusak esensi bulan Ramadhan sebagai bulan yang suci.
“Saya melihat bahwa puasa merupakan membentuk karakter seseorang. Artinya puasa ini memiliki beberapa fungsi terhadap seseorang dalam menjalankan puasa. Pertama, puasa memiliki fungsi konfirmatif,” ujarnya di Sentul, Bogor, Selasa (5/4/2022).
Fungsi konfirmatif, jelas Suaib, adalah dengan berpuasa, mengkonfirmasi bahwa seseorang adalah hamba Tuhan yang beriman. Dengan menyelenggarakan puasa, berarti menyatakan diri sebagai hamba yang tunduk pada perintah Allah SWT.
“Yang kedua, fungsi puasa adalah lebih bersifat kepada purifikatif, artinya membersihkan jiwa. Sehingga di bulan Ramadhan ini adalah sebuah kesempatan untuk membersihkan diri dari hal-hal dan kebiasaan buruk,” lanjut alumni Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini.
Baca juga: Penting Diketahui Hikmah dan Keutamaan Sahur Saat Puasa Ramadhan
Fungsi purifikatif, menurutnya bermakna bahwa puasa sebagai cara dan kesempatan untuk bagaimana umat dapat mengembalikan diri sebagai orang yang bersih atau orang yang fitrah dengan meninggalkan sifat-sifat yang tidak terpuji, yang tentunya harus dihindari dalam beribadah.
“Ketiga. fungsi iluminatif, yaitu untuk memperbaiki sesuatu. Sebagaimana puasa mendorong kita untuk memenuhi target, untuk berpindah dari derajat ke derajat lain dalam hal karakter dan ketaqwaan,” ungkapnya.