BagyaNews.com – Di pengadilan, wanita penghibur itu hidup kembali. Inilah kisah unik jenazah wanita yang hidup kembali sebab kesalihan seorang lelaki.
Bagi seseorang yang hatinya dekat kepada Allah, melakukan kemaksiatan merupakan tanda kelalaian kepada-Nya. Oleh sebab itu, mereka memilih menyakiti tubuhnya sendiri agar merasa jera atas tindak maksiatnya. Satu di antara bentuk memberikan rasa jera adalah sebuah kisah ahli ibadah yang membakar habis jarinya agar terhindar dari jerat rayu seorang wanita penghibur. Berikut kisah lengkapnya.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibrahim bin Khalid, dari Umayyah bin Syibli bahwa Abdullah bin Wahb berkata, “Aku tidak mengetahui langsung kisah ini. Aku mendengarnya dari ayahku bahwa terdapat seorang ahli ibadah dari kaum Bani Israil yang hidupnya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah. Lalu sekelompok orang dengan hati yang picik berkata, ‘Bagaimana jika kita lecehkan si ahli ibadah itu dengan cara tertentu?’. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menemui seorang pelacur sambil berkata, ‘Rayulah laki-laki ahli ibadah itu!’
Di suatu malam yang kelam, hujan turun dengan lebat. Si pelacur mendatangi tempat peribadatan si ahli ibadah, lalu berkata, ‘Hai hamba Allah, berilah aku tempat berteduh!’
Di saat yang sama, si ahli ibadah sedang mendirikan shalat di bawah terang cahaya pelita (lampu yang terbuat dari api). Si ahli ibadah sama sekali tak menghiraukan rengekan si wanita penghibur.
Si wanita penghibur kembali merengek, ‘Hai hamba Allah, di luar sini gelap dan dingin karena terpaan air hujan. Berilah aku tempat untuk sekadar berteduh dari kegelapan dan kedinginan.’ Si wanita penghibur terus mendesak, sehingga si ahli ibadah membiarkannya masuk ke dalam tempat peribadatan. Si ahli ibadah terus melanjutkan shalatnya, sementara si wanita penghibur tidur telentang sembari menunjukkan kemolekan lekuk tubuhnya di hadapan si ahli ibadah dan terus merayunya.
‘Tidak, demi Allah. Aku akan melihat bagaimana kesabaranmu dalam merayuku dengan menghadapi api pelita ini,’ kata si ahli ibadah menanggapi rayuan si wanita penghibur seraya meletakkan satu jarinya di atas api hingga terbakar. Setelah itu, si ahli ibadah kembali lagi mendirikan shalat dan si wanita penghibur kembali melancarkan rayuan mautnya, hingga si ahli ibadah membakar jari yang lainnya. Begitulah seterusnya, hingga semua jari ahli ibadah terbakar habis. Melihat keimanan yang ditunjukkan oleh si ahli ibadah, si wanita penghibur jatuh pingsan hingga akhirnya menghembuskan napas yang terakhir saat itu juga.
Keesokan harinya, kelompok orang jahat sebelumnya yang memerintahkan si wanita penghibur menggoda si ahli ibadah, datang ke tempat peribadatan untuk melihat hasil ulah si wanita penghibur. Ternyata, mereka telah mendapati si wanita penghibur telah terbujur kaku menjadi sebuah jenazah. Mereka berkata kepada si ahli ibadah, ‘Hai musuh Allah, kau telah menyetubuhi wanita ini lalu kau membunuhnya!’
Selanjutnya, mereka mengadukan peristiwa tersebut kepada raja dan mereka bersedia menjadi saksi yang memberatkan tuduhan kepada si ahli ibadah. Akhirnya, raja memutuskan hukuman mati untuk si ahli ibadah. Sebelum eksekusi dilakukan, si ahli ibadah berkata, ‘Berikan aku kesempatan untuk mendirikan shalat dua rakaat saja!’
Raja memberikan izin dan si ahli ibadah segera melaksanakan shalat dua rakaat sembari berdoa kepada Allah, ‘Ya Allah, aku yakin Engkau akan menghukumku atas kesalahan yang tidak pernah aku lakukan, tetapi aku tetap memohon kepada-Mu agar aku tidak menjadi aib bagi kampung halamanku ketika aku telah meninggal nanti.’
Kemudian Allah menghidupkan kembali si wanita penghibur, lalu si wanita penghibur berkata kepada seluruh orang yang hadir, ‘Si ahli ibadah tidak bersalah. Jika kalian tidak percaya, periksalah dua tangannya yang telah habis jari-jarinya.’ Setelah itu, si wanita penghibur mati lagi.”
Demikian kisah jenazah wanita yang hidup kembali sebab kesalihan seorang lelaki. Semoga bisa diambil ibrahnya.