Ini Mengapa Islam Melarang Perdukunan Aliran Hitam Maupun Putih – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Ini Mengapa Islam Melarang Perdukunan Aliran Hitam Maupun Putih

Published

on

[ad_1]

loading…

MENGAPA Islam begitu ‘keras’ dalam memerangi dukun dan dunia perdukunan? Boleh jadi ada yang berpikir, para dukun tersebut ingin berbuat baik kepada sesama, dengan memberdayakan ‘daya linuwih’ yang dimiliki. Lantas apa salahnya?

Baca juga: Hitam Maupun Putih Sama Sesatnya? Ini Beda Dukun dan Sihir Dengan Karomah

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi dalam buku Jihad Melawan Perdukunan yang diterbikan Media Dakwah Al Furqon (2021) menulis, satu hal yang seharusnya selalu diingat setiap insan, manakala Islam melarang suatu perbuatan, pasti perbuatan tersebut memuat kerusakan fatal atau mengakibatkan bahaya besar bagi pelakunya baik di dunia maupun akhirat walaupun—barangkali— perbuatan itu mengandung beberapa manfaat.

Jika dicermati ulang dengan teliti, ujarnya, manfaat tadi bila dibandingkan dengan keburukan yang ditimbulkannya, jelas tidak ada apa-apanya.

Segala yang berbau perdukunan maupun praktik sihir memuat berbagai sisi negatif, di antaranya:

Pertama, demi menjalankan aktivitasnya, para dukun melakukan ritual kesyirikan dan praktik kekufuran.

Seringkali para dukun dan tukang sihir bisa melakukan atraksi-atraksi ajaib yang mencengangkan. Orang yang beriman tidak akan mudah termakan karena ia tahu bahwa sejatinya mereka telah berkolaborasi dengan setan untuk melakukan atraksi tersebut. (Lihat Kitab an-Nubuwwat karya Ibnu Taimiyyah 2/830–831).

Baca juga: Begini Cara Pencegahan dari Sihir dan Ilmu Hitam yang Diajarkan Rasulullah SAW

Sementara itu, setan tidak mungkin membantu para tukang sihir dalam hal itu, kecuali setelah mereka melakukan hal-hal yang bertenangan dengan syari’at , sebagai bentuk kompensasi bantuan tersebut. (Lihat al-Furqan Baina Auliya‘ ar-Rahman wa Auliya‘ asy-Syaithan karya Ibnu Taimiyyah hlm. 331–332).

Semakin kufur atau syirik perbuatan yang dipersembahkan, semakin besar bantuan yang diberikan setan. (Lihat at-Tafsir al-Qayyim hlm. 581).

[ad_2]

Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved