Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ketika khatam Al-Qur’an, beliau mengumpulkan keluarga dan anaknya, lalu Anas berdoa untuk kebaikan mereka. Adapun keutamaan mengkhatamkan Al-Qur’an disebutkan dalam hadis berikut:
اِذَا خُتِمَ الْقُرْأٓنُ نَزَلَتِ الرَّحْمَةُ
“Apabila dikhatamkan Al-Qur’an, maka turunlah rahmat Allah”. (HR at-Thabrani dan Ibnu Abi Syaibah dari Mujahid)
Dalam hadits riwayat ad-Darimy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْأٓنَ ثُمَّ دَعَا، أَمَّنَ عَلَى دُعَائِهِ اَرْبَعَةُ اَلَافِ مَلِكٍ
“Barang siapa telah membaca Al-Qur’an (khatam) kemudian dia berdoa, maka ada 4 ribu Malaikat yang mengaminkan doanya.” (HR ad-Darimy)
Keistimewaan lain saat khatam Al-Qur’an juga disebutkan dalam hadits riwayat Immam ad-Dailamy. “Apabila seorang hamba telah mengkhatamkan Al-Qur’an, maka akan hadir 60.000 Malaikat yang membacakan istighfar untuknya saat khatam Al-Qur’an tersebut.” (HR ad-Dailamy)
Tata Cara Khatam Al-Qur’an:
Setiap kali seseorang selesai membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an, maka dianjurkan memulainya dengan berikut:
1. Memilih waktu untuk mengakhiri bacaan keseluruhan Al-Qur’an pada awal-pagi atau awal-malam.
2. Mengumpulkan anggota keluarga atau sahabat untuk menyaksikan dan mengikuti penutupan bacaan Al-Qur’an.
3. Khatam Al-Qur’an dimulai dengan membaca Surah ad-Dhuha hingga Surah an-Nas dan disambungkan Surah Al-Fatihah dan 5 ayat pertama Surah Al-Baqarah.
4. Setiap surah yang dibaca, diselang dengan lafaz: Laa Ilaha Ilallallahu wallahu Akbar. (Tiada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah dan Allah Maha Besar).
5. Menutup bacaan Al-Qur’an dengan doa permohonan untuk kebaikan pembaca dan anggota keluarga maupun kaum muslimin dan muslimat.