Baca juga: Sering Sujud, Kulit Kening Ali bin Abu Thaib Menebal dan Keras Kehitam-hitaman
Diriwayatkan, bahwa pada suatu hari ada orang mengadukan Ali bin Abu Thalib r.a. kepada Khalifah Umar Ibnul Khattab r.a. tentang suatu perkara. Waktu itu Ali bin Abu Thalib r.a. sudah siap dan duduk. Tak lama kemudian Khalifah Umar r.a. menoleh kepadanya sambil berkata:
“Bangunlah, ya Abal Hasan, duduklah bersama lawan perkara anda!”
Ali bin Abu Thalib r.a. bangun, lalu duduk berhadapan dengan orang yang mengadukannya. Setelah perkaranya selesai, orang yang mengadu pergi meninggalkan tempat, Ali bin Abu Thalib r.a. pindah duduk di tempat semula.
Ketika itu Khalifah Umar r.a. melihat wajah Ali bin Abu Thalib r.a. berubah, lalu bertanya: “Ya Abal Hasan, mengapa kulihat wajah anda berubah? Apakah anda tidak senang terhadap apa yang baru terjadi?”
“Ya, benar!” jawab Ali bin Abu Thalib r.a. “Sebab anda memanggilku dengan nama kehormatan di depan lawan perkara!”
Baca juga: Ali bin Abi Thalib Khawatir Tak Dapat Berjumpa Rasulullah di Hari Kiamat
Mendengar jawaban Ali bin Abu Thalib r.a. yang seperti itu, Khalifah Umar r.a. dengan rasa terharu merangkulnya seraya berkata: “Ya Allah, kalian itu…! Dengan kalian (Ahlul Bait) Allah memberi hidayat kepada kami, dan dengan kalian pula Allah mengeluarkan kami dari kegelapan ke cahaya terang…!”
Kezuhudannya, kesederhanaannya, keshalihannya serta ketaqwaannya kepada Allah s.w.t. tidak membuat Ali bin Abu Thalib r.a. menjadi orang yang berwajah angker. Ia seorang yang anggun, bermuka cerah dan ramah. Bahkan tidak jarang ia bergurau untuk menyenangkan hati orang lain. Ia tidak pernah tampak angkuh, memberengut dan suram.