BagyaNews.com –
Berikut ini adalah 4 tempat dianjurkan membaca surat al-Mu’awwidzatain berdasarkan hadis-hadis Nabi SAW.
Kehidupan kita di dunia sering dibarengi dengan berbagai macam tantangan, rintangan, kendala, gangguan, dan kegagalan. Demikian pula dalam kehidupan keberagamaan kita. Sering kita merasakan malas beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, merasa jauh dari Tuhan dan lebih senang memperturutkan hawa nafsu dibanding perintah Allah.
Sebagai manusia yang daif, kita harus sadar bahwa yang benar-benar mampu menghilangkan gangguan itu hanya Allah semata. Hal ini karena Allah adalah Tuhan yang maha kuasa atas segala sesuatu, termasuk menyingkirkan gangguan dalam hidup kita.
Al-Quran menggambarkan bahwa gangguan itu berasal dari dua sumber. Pertama, bersumber dari nafsu kita. Nafsu sering hanya mempertimbangkan enak dan tidak enak. Nafsu mendorong orang melakukan sesuatu yang menurutnya enak, sekalipun hal itu bertentangan dengan hati Nurani dan agama. Kedua, bersumber dari luar diri manusia. Baik gangguan itu berasal dari sesama manusia atau dari golongan jin yang mengajak kepada keburukan.
Karena itu, Islam mengajarkan kepada kita agar senantiasa meminta perlindungan kepada Allah dari berbagai macam gangguan. Cara meminta perlindungan Allah salah satunya dengan membaca surat al-Falaq dan surat al-Nas. Kedua surat ini disebut al-mu’awwidzatain yang berarti dua surat yang berisi permohonan perlindungan kepada Allah.
Berikut ini adalah 4 tempat dianjurkan membaca surat al-Mu’awwidzatain berdasarkan hadis-hadis Nabi SAW.
Setiap Selesai Shalat
Salah satu tempat dimana kita dianjurkan membaca al-Mu’awwidzatain adalah setelah melaksanakan shalat. Khususnya, shalat fardhu. Diriwayatkan,
عن عقبة بن عامر رضى الله عنه قال: “أمرنى رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أقرأ بالمعوذتين فى دبر كل صلاة”.
Dari Uqbah bin Amir, yang berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan aku agar membaca al-Mu’awwidzatain setiap selesai shaalt.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i).
Pada waktu pagi dan petang
Membaca al-Mu’awwidzatain juga dianjurkan pada saat pagi hari dan petang hari. Hal ini ditegaskan dalam sebuah riwayat dari Nabi SAW.
عن معاذ بن عبد الله بن خبيب، عن أبيه، قال: خرجنا في ليلة مطيرة وظلمة شديدة نطلب رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي لنا، قال: فأدركته، فقال: «قل» فلم أقل شيئا، ثم قال: «قل»، فلم أقل شيئا، قال: «قل»، فقلت، ما أقول؟ قال: ” قل: قل هو الله أحد، والمعوذتين حين تمسي وتصبح ثلاث مرات تكفيك من كل شيء “
Dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib, dari ayahnya yang berkata, “Kami keluar pada satu malam yang hujan dan sangat gelap. Kami mencari Rasulullah SAW agar beliau berdoa untuk kami.” Mu’adz berkata, “Kemudian kami menemukan beliau.” Beliau berkata, “Ucapkanlah.” Saya belum mengucapkan apapun. Kemudian beliau mengatakan, “Ucapkanlah.” Aku belum membaca apapun juga. Nabi berkata, “Katakanlah.” Lalu aku bertanya, “Apa yang harus saya ucapkan?” Rasulullah SAW berkata, “Ucapkanlah “Qul huwallahu ahad” dan al-Mu’awwidzatain ketika engkau memasuki waktu sore dan waktu pagi sebanyak tiga kali. Ia akan mencukupimu dari segala sesuatu.” (HR. Tirmidzi).
Ketika Hendak Tidur
Selain dua tempat di atas, umat Islam juga dianjurkan membaca al-Mu’awwidzatain ketika hendak tidur. Hal ini didasarkan kepada sebuah hadis.
عن عائشة رضى الله عنها، أنّ النبى صلى الله عليه وسلم كان إذا أوى إلى فراشه كلَّ ليلةٍ جمع كفيه ثم نفث فيهما، فقرأ فيهما: “قل هو الله أحد”، و”قل أعوذ برب الفلق”، و”قل أعوذ برب الناس”، ثم يمسح بهما ما استطاع من جسده، يبدأ بهما على رأسه ووجهه وما أقبل من جسده، يفعل ذلك ثلاث مرات”.
Dari Aisyah bahwa Nabi SAW ketika akan tidur di atas pembaringan setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian meniup keduanya, beliau membacakan Qu huwallahu ahad, Qul audzu bi rabbil falaq, dan Qul audzu bi rabbin na. Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh anggota badan yang bisa beliau jangkau. Beliau memulai dengan kepala, wajah, bagian depan tubuh. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali. (HR. al-Bukhari).
Ketika Merasakan Sakit
Ketika kita merasakan sakit pada anggota tubuh, kita dianjurkan membaca al-Muawwidzatain. Hal ini sebagaimana diamalkan oleh Rasulullah SAW.
كان صلى الله عليه وسلم إذا اشتكى نفث على نفسه بالمعوذات، ومسح عنه بيده، فلما اشتكى وجعُه الذى توفى فيه طفقتُ أنفث على نفسِه بالمعوذات التى كان ينفث، فأمسح بيد النبى صلى الله عليه وسلم
Rasulullah SAW ketika merasakan sakit, beliau meniup pada badan beliau dengan membacakannya mu’awwidzatain. Beliau mengusap badannya dengan kedua tangannya. Ketika beliau merasakan sakit, yang mana beliau wafat di dalamnya, saya bergerak meniup badan Nabi SAW dengan mu’awwidzatain sebagaimana Rasulullah SAW melakukannya. Lalu saya mengusapkannya dengan tangan Nabi. (HR. Al-Bukhari).
Demikian 4 Tempat Dianjurkan Baca Mu’awidzatain. Semoga artikel “4 Tempat Dianjurkan Baca Mu’awidzatain, Minta Perlindungan Allah dari Keburukan” ini dapat menambah wawasan kita bersama.