Tanda-tanda kematian dan dekatnya ajal seseorang dapat diketahui dari tanda-tanda berikut. Umumnya dapat dilihat dari tanda memutihnya rambut (tumbuhnya uban), lemahnya fisik, membungkuknya tubuh.
Baca Juga: Sakaratul Maut Bagi Kaum Mukmin, Malaikat Berwajah Putih Datang Menghampirinya
Menurut Ustaz Yusuf Mustafa dilansir dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB, tanda-tanda orang mati dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik) dan su’ul khatimah (akhir yang buruk) diterangkan dalam Kitab Nihayah Al Zain Shohifah.
ﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ ﻋﻨﺪ ﻋﺮﻕ ﺍﻟﺠﺒﻴﻦ ﻭﺫﺭﻑ ﻭﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻭﺍﻧﺘﺸﺎﺭ ﺍﻟﻤﻨﺨﺮ ﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﺳﻠﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻲ ﺭﺿﻲ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻥ ﺭﺷﺢ ﺟﺒﻴﻨﻪ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﺭﻗﺒﻮﺍ ﻋﻴﻨﺎﻩ ﻭﺍﻧﺘﺸﺮ ﻣﻮﺗﻪ ﺛﻼﺛﺎ ﻭﺫﺭﻓﺖ ﻣﻨﺨﺮﺍﻩ ﻓﻬﻮ ﺭﺣﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻧﻪ ﻗﺪ ﻧﺰﻟﺖ ﺑﻪ ﻭﺇﻥ ﻏﻂ ﻏﻄﻴﻂ ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺒﻜﺮ ﺍﻟﻤﺨﻨﻮﻕ ﻭﺃﺧﻤﺪ ﻭﺃﺯﺑﺪ ﺷﺪﻗﺎﻩ ﻋﺬﺍﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺪ ﺣﻞ ﺑﻪ ﻭﻗﺪ ﺗﻈﻬﺮ ﺍﻟﻌﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﺜﻼﺙ ﻭﻗﺪ ﺗﻈﻬﺮ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﺃﻭ ﺛﻨﺘﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺑﺤﺴﺐ ﺗﻔﺎﻭﺕ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﻓﺘﻮﻓﻴﻘﻪ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﻭﺃﻣﺎ ﻋﻼﻣﺔ ﻓﻲ ﺣﺎﻝ ﺍﻟﺼﺤﺔ ﺍﻟﻄﺎﻗﺔ ﻟﻠﻌﻤﻞ ﺑﺎﻟﺴﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ
Termasuk tanda-tanda kebahagiaan ketika kematian tiba adalah:
– Dahinya berkeringat
– Air matanya bercucuran
– Lubang hidungnya mengembang
Diriwayatkan dari Salman Alfarisi radhiyallahu ‘anhu berkata, aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Telitilah keadaan mayit ketika maut menjemputnya, apabila dahinya berkeringat, air matanya bercucuran dan lubang hidungnya mengembang, maka Rahmat Allah telah turun kepadanya. Dan apabila mengeluarkan suara seperti suara anak unta tercekik atau warna kulitnya berubah kebiru-biruan atau mengeluarkan buih dari kedua rahangnya maka adzab Allah sungguh telah menimpa dirinya.”
Ketiga tanda-tanda ini terkadang nampak semua atau dengan 1 atau 2 saja. Memandang sedikit banyaknya manusia dalam berprilaku dan beramal. Adapun tanda-tanda diatas ketika dalam keadaan sehat maka itu adalah taufik untuk melakukan amal kesunahan sekuat tenaga.
Detik-detik Menjelang Wafatnya Imam Al-Ghozali
Kisah wafatnya Hujjatul Islam Imam Al-Ghozali dikisahkan dalam KitabThabaqat asy-Syafi’iyah al-Kubra karya Syeikh Tajuddin As-Subqi (727-771 H) atau 1370 M cetakan Dar Ihya al-Kutub al-’Arabiyah jilid 6 hal 201, diterangkan sebagai berikut: