لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو
“Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat,” (HR Muslim).
Baca juga: Salju Turun di Arab Saudi Pertanda Kiamat Sudah Dekat?
Hadis ini mengabarkan bahwa keringnya Sungai Eufrat dan munculnya gunung emas sebagai pertanda kiamat akan segera datang.
Faktanya, debit air di Sungai Eufrat dari hari ke hari terjadi penurunan. Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun dari 2003, cekungan sungai Tigris dan Eufrat di bagian Turki, Suriah, Irak, dan Iran kehilangan 117 juta kaki acre (144 kilometer kubik) air tawar.
Di sisi lain, pada Februari kemarin, muncul gunung emas di Kongo. Inilah yang mengundang sebagian umat Islam untuk mengaitkan dua perisiwa tersebu sabagai tanda bahwa dunia akan segera fana.
Baca juga: Kiamat Sudah Dekat (2): Jarak Gunung Emas Itu 4.774 km dari Sungai Eufrat
Minyak Bumi
Sebelum muncul gunung emas, ada banyak pihak yang menerjemahkan bahwa gunung emas yang dimaksud dalam hadis Nabi itu adalah minyak bumi. Maklum saja, minyak bumi juga sering disebut dengan istilah “emas hitam”.