“Spasial” Indonesian Dance Theatre | Agenda Budaya – Bagyanews.com
Connect with us

Indonesia Kaya

“Spasial” Indonesian Dance Theatre | Agenda Budaya

Published

on

[ad_1]

Tanggal :
19 Mei 2018

Lokasi : Teater Salihara, Jl. Salihara 16, Pasar Minggu Jakarta Selatan

“Spasial” adalah karya yang menyoroti dialog di antara ruang dan tubuh. Kedua satuan tersebut terintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain. Keberadaan ruang menjadi dinamis karena adanya tubuh di dalamnya. Sementara dalam perjalanannya, karya ini juga mengeksplorasi ruang yang terdapat dalam tubuh itu sendiri.

“Spasial” adalah koreografi terbaru ciptaan Josh Marcy yang menampilkan empat penari berbakat yaitu Alisa Soelaeman, Nudiandra Sarasvati, Ari Prajanegara dan Irfan Setiawan. Kental dengan anasir tari modern, Josh Marcy akan menunjukkan adanya kontras antara perwujudan tubuh yang menari dengan ruang di dalam realita. Pada saat bersamaan, Spasial juga menunjukkan hal-hal yang bersinggungan di antara keduanya. Sebuah percakapan. Sebuah sudut pandang. Sebuah perjalanan.

Pertunjukan “Spasial” oleh Indonesian Dance Theatre didukung oleh Jawa Pos dan Bakti Budaya Djarum Foundation. Jadwal Pertunjukan pada hari Sabtu, 19 Mei 2018, pukul 20:00 WIB di Teater Salihara, Jl. Salihara 16, Pasar Minggu Jakarta Selatan.

 

Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, sila kunjungi www.salihara.org atau akun Twitter @salihara, Facebook ‘Salihara’, atau hubungi 021-789-1202, 0817-077-1913.

Profil

Indonesian Dance Theater (IDT) didirikan oleh Sisilia Oei dan Claudia Warni pada 2015. Ide pembentukan IDT lahir atas respon terhadap kondisi kurangnya apresiasi terhadap industri tari di Indonesia. IDT bertujuan untuk memperkenalkan seni dan tari Indonesia ke skala yang lebih besar, sekaligus menemukan dan menampilkan penari berbakat Indonesia ke dunia internasional. Dengan semboyan “Everyone Can Dance”, IDT juga menyediakan komunitas bagi penari yang ingin mengeksplorasi kreativitas, bakat dan mempertemukan penari untuk berkolaborasi.

Josh Marcy adalah penari dan koreografer yang mengawali karirnya dari tarian hip-hop sejak 2007. Ia juga mengembangkan minatnya dengan mempelajari genre tari lainnya seperti balet, jazz, hingga tari modern. Ia pernah menjuarai CSTD Competition and Asia Pacific Dance Competition (2015) untuk kategori Solo Kontemporer. Ia pernah terpilih sebagai salah satu peserta dari Sasikirana Dance Camp dan berkolaborasi bersama koreografer ternama seperti Arco Renz, Hartati, Eko Supriyanto dan Fathurrahman. Karya-karyanya antara lain Emologi (2015), Doa / Pills (2016), Lapisan (2016) dan A Walk at Pedestrian (2017). Ia kini mengelola Indonesian Dance Theatre dan belajar di Jurusan Seni Urban Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta.

[ad_2]

Sumber Berita

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved