Sholawat Fatih dan Fadhillahnya yang Luar Biasa – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Sholawat Fatih dan Fadhillahnya yang Luar Biasa

Published

on

[ad_1]

loading…

Shalawat Fatih merupakan salah satu lafaz sholawat yang masyhur diamalkan oleh kaum muslimin. Shalawat Fatih mrupakan sanad dari Syekh Ahmad Tijani dan Sayyid Muhammad al-Bakri.

Shalawat ini dinisbahkan kepada dua orang wali yang besar, pertamanya kepada Sulthan al-Awliya Imam Abdul Qadir al-Jilani dan Al-Quthub al-Awliya Syekh Imam Abul Hasan Muhammad al-Bakriy.

Baca Juga: Telinga Berdenging Tanda Rasulullah SAW Rindu kepada Umatnya, Benarkah?

Dalam buku “Al-Maushu’ah al-Muyassarah fi al-Adyan wa al-Madzahib al- Mu’ashirah” dijelaskan bahwa asal muasal Sholawat Fatih berasal dari Syekh Ahmad at-Tijani.

Syekh Ahmad Al-Tijani dilahirkan pada tahun 1150 H (1737 M) di ‘Ain Madi, sebuah desa di Aljazair. Syekh Tijani memiliki nasab sampai kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم yakni dari Sayyidah Fatimah Az-Zahra radhiyallahu ‘anhu, putri Rasulullah. Beliau wafat pada Tahun 1230 H dan dimakamkan di Kota Fez, Maroko.

Diceritakan bahwa beliau mengaku pernah bertemu Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan Nabi mengajarkannya untuk membacakan Sholawat Fatih. Berikut redaksinya:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ۞

Ya Allah curahkanlah sholawat atas junjungan kami Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam, yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanMu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaanNya yang Maha Agung.”

Syekh At-tijani berkata: “Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintah aku untuk kembali kepada Sholawat Al-Fatih ini. Maka ketika beliau memerintahkan aku dengan hal tersebut, akupun bertanya kepadanya tentang keutamaannya. Maka beliau mengabariku pertama kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai membaca Al-Qur’an enam kali. Kemudian beliau mengabarkan kepadaku untuk kedua kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai setiap tasbih yang terdapat di alam ini dari setiap dzikir, dari setiap doa yang kecil maupun besar, dan dari Al- Qur’an 6.000 kali, karena ini termasuk dzikir.”

Adapun ulama yang menambahkan redaksi “wa ashhabihi” sebagai takhsish (penyebutan secara khusus) dari keumuman kata “Alihi” (keluarga Nabi). Syekh Ahmad at-Tijaniy ditanya, mengapa Sholawat Fatih tidak memakai kalimat “wa sallim”? Beliau menjawab: “Karena Shalawat Fatih bersumber dari Allah, bukan susunan yang dibuat oleh manusia.”

[ad_2]

Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved