Ramadhan Segera Tiba, Ini Bacaan Niat dan Doa Puasa Menurut 4 Mazhab – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Ramadhan Segera Tiba, Ini Bacaan Niat dan Doa Puasa Menurut 4 Mazhab

Published

on

Ramadhan Segera Tiba, Ini Bacaan Niat dan Doa Puasa Menurut 4 Mazhab

[ad_1]

loading…

Muslimah, sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan tiba. Untuk mempersiapkannya, sebagai muslim kita diharuskan berniat dan membaca doa puasa sebagai hal mendasar dalam setiap ibadah yang akan kita jalani. Apalagi puasa Ramadhan yang akan dijalani selama sebulan penuh.

Baca juga: Mandi Wajib Bagi Muslimah, Ini Syarat dan Tata Caranya

Semua ulama sepakat, tanpa niat puasa Ramadhan, maka puasa Ramadhan menjadi tidak sah. Imam An Nawawi menjelaskan, secara bahasa, niat (النية) dalam bahasa Arab berarti mengingini sesuatu atau bertekad untuk mendapatkannya. Sedangkan Imam Al Baidhawi menjelaskan bahwa niat adalah dorongan hati untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan.

Dalam Kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu, Prof Dr Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa menurut istilah syara’, niat adalah tekad hati untuk melakukan amalan fardhu atau yang lain. Niat dengan hanya mengucapkan di lisan belum dianggap cukup. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafadzkan niat.

Namun menurut jumhur ulama selain mazhab Maliki, hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Baca juga: Kisah Ummu Kultsum binti Uqbah, Berhijrah Demi Iman

Kapan niat puasa Ramadhan ini harus dijalankan? Menurut Prof Dr Wahbah Az Zuhaili, maknanya adalah keinginan secara umum (al iradah al kulliyah). Sehingga niat dari malam hari tetap dianggap sah dan niat tidak disyaratkan harus berbarengan dengan terbitnya fajar. Bahkan menurut madzhab Syafi’i, niat puasa Ramadhan berbarengan dengan terbitnya fajar tidak sah.

Karena sulitnya menepatkan niat puasa menjelang terbitnya fajar, maka niat puasa Ramadhan boleh dilakukan pada malam hari, boleh pula pada waktu sahur. Yang tidak boleh jika niat dilakukan setelah terbitnya fajar. Berbeda dengan puasa sunnah yang niatnya boleh dilakukan saat pagi.

Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fikih Empat Mazhab menjelaskan, menurut madzhab Syafi’i, Hanbali dan Hanafi, niat puasa Ramadhan harus diperbarui setiap hari puasa, pada malam hari sebelum tiba waktu fajar. Sedangkan menurut madzhab Maliki, niat puasa Ramadhan cukup dilakukan sekali di awal asalkan tidak terpotong sakit atau safar yang mengakibatkan tidak puasa.

[ad_2]

Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved