Jakarta, NU Online
Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa mengatakan pada Ahad (21/2) kemarin bahwa dia yakin pandemi Covid-19 akan berakhir pada awal 2022.
Dikutip dari kantor berita Anadolu, Hans Kluge mengatakan kepada media publik Denmark DR bahwa Covid-19 masih akan lazim pada 2021, tetapi akan lebih mudah dikelola ketimbang pada 2020.
Kluge mengungkapkan bahwa skenario terburuk sekarang sudah berakhir dan ada lebih banyak informasi mengenai virus dibandingkan pada 2020, ketika pertama kali menyebar.
Dia memperingatkan bahwa tidak ada yang bisa mengetahui masa depan pandemi Covid-19 sebelumnya. “Akan terus ada virus, tapi menurut saya pembatasan tidak diperlukan. Ini pesan yang optimis,” ujar dia.
Kluge mengatakan mutasi adalah normal dan virus mencoba untuk beradaptasi dengan orang yang terinfeksi, tetapi penyebaran mutasi yang cepat menjadi perhatian mereka.
Dia menambahkan bahwa WHO sedang memantau dengan cermat keefektifan vaksin yang dikembangkan untuk melawan Covid-19 karena jenis virus yang cepat menyebar.
Kluge mengatakan vaksin dapat diubah berdasarkan mutasi baru jika diperlukan dan tidak harus diproduksi dari awal.
Menurut dia, mutasi tidak akan membuat virus di luar kendali, tetapi mencatat bahwa negara-negara yang sistem perawatan kesehatannya sudah di bawah tekanan bisa berada di bawah tekanan yang lebih besar, sehingga perlu untuk menanggapi mutasi dengan sangat serius.
Kluge mencatat bahwa masalah terbesar akan muncul ketika orang-orang yang telah divaksinasi berada di lingkungan yang sama dengan yang tidak, sehingga penjadwalan menjadi faktor yang sangat penting.
Berdasarkan laporan Worldometer, per Senin (22/2) total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di dunia mencapai 111.988.124, dengan angka kematian sebanyak 2.478.752. Sementara di Eropa kasus tertinggi Covid-19 ada di Rusia, dengan total 4.177.330 kasus dan 83.630 kematian.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, kasus Covid-19 di Indonesia per Senin (22/2/2021) mencapai 1.288.833 kasus positif Covid-19 dengan kesembuhan mencapai 1.096.994 orang dan kematian sebanyak 34.691 orang.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon