Mereka yang Mendapat Rukhsah Tidak Puasa di Bulan Ramadhan – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Mereka yang Mendapat Rukhsah Tidak Puasa di Bulan Ramadhan

Published

on

[ad_1]


loading…

Rukhsah adalah pemberian pengecualian dari prinsip umum karena adanya kebutuhan (al-hajat) dan keterpaksaan (ad-dharurat). Demikian disebutkan dalam ilmu ushul fiqih.Sesuai dengan faktor kebolehannya, maka rukhsah terbatas pada kadar kebutuhan atau keterpaksaannya saja. Dalam hal puasa, terdapat beberapa orang dalam kategori ini yang mendapatkan dispensasi atau rukhsah. Siapa sajakah mereka?

Baca juga: Puasa Ramadhan Bagi Ibu Hamil

Allah SWT telah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 184:

أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

(yaitu dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” ( QS al-Baqarah [2] : 184)

Petunjuk yang tertera pada ayat tersebut adalah redaksi ayyaman ma’dudat (beberapa hari tertentu). Redaksi ini masih memungkinkan beberapa pengertian, bisa berarti sehari, dua hari, tiga hari, bahkan seminggu atau sebulan.

Dalam tafsir al-Bahrul Muhith karya Abu Hayyan dijelaskan, maksud dari beberapa hari tertentu tersebut adalah puasa tiga hari setiap bulan dan puasa ‘Asyura yang sebelumnya diwajibkan. Ini berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh sahabat Ibnu ‘Abbas dan Atha’.

Namun, pendapat yang lebih diterima adalah pendapat Ibnu Jarir at-Thabari. Menurutnya, hari-hari (wajibnya berpuasa) yang dimaksud adalah bulan Ramadhan. Alasannya, karena tidak ada dalil yang menunjukkan puasa yang hukumnya wajib bagi umat Islam selain puasa bulan Ramadhan. Ini ditunjukkan dengan bunyi ayat selanjutnya yang berarti, “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia…” ( QS al-Baqarah [2] : 185)

Baca juga: Bolehkah Mengqadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Arafah?

[ad_2]

Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Mereka #yang #Mendapat #Rukhsah #Tidak #Puasa #Bulan #Ramadhan

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved