Tobat merupakan perbuatan yang sangat dicintai Allah Ta’ala. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (Al-Baqarah: 222)
Baca Juga: Kisah Tobatnya Malik Bin Dinar, Preman yang Menjadi Ulama di Masa Tabiin
Ketika kita punya dosa ataupun maksiat sebesar gunung, hendaknya tidak berputus asa karena ampunan dan rahmat Allah lebih besar dari dosa yang kita miliki. Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Az-Zumar: 53)
Mari kita simak kisahnya. Imam Ahmad Bin Hanbal menceritakan:
“Suatu saat aku melewati sebuah jalan, tiba-tiba ada seorang perampok mencuri barang milik orang dan di lain waktu aku melihat orang yang sama, perampok tersebut, sedang sholat di masjid!
Kemudian aku pergi kepadanya dan berkata: “Apa yang anda lakukan (mencuri) tidak layak anda lakukan di hadapan Tuhan-Mu! Allah tidak akan menerima sholatmu, sedangkan itu pekerjaanmu!”