Imam Asy-Syafi’i (150-204 H) yang berkunyah Abu Abdillah dijuluki
An-nashirus sunnah (pembela sunnah). Kecintaannya terhadap Al-Qur’an tak perlu diragukan lagi. Setiap Ramadhan, Imam asy-Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali atau dua kali dalam setiap hari. Begitulah kecintaannya terhadap
Kalamullah dan cara beliau memuliakan Ramadhan.
Baca Juga: Doa Khatam Qur’an dan Keutamaannya
Di luar Ramadhan, Imam Syafi’i biasanya khatam Al-Qur’an sebanyak 30 kali dalam sebulan atau hitungannya setiap hari khatam Al-Qur’an. Demikian juga dilakukan oleh Aswad, Shalih bin Kisan, Sa’id bin Jubair dan masih banyak lainnya.
Sebagian mereka mengkhatamkan Al-Qur’an tiga kali setiap hari, seperti kebiasaan Sulaim bin Atar, seorang Tabi’in yang mashur.
Sebenarnya tidak susah untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Apalagi pada bulan Ramadhan, pintu surga dibuka oleh Allah dan setan dibelenggu. Kemudian, pahala membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan lebih besar dibanding bulan lainnya, lebih-lebih Al-Qur’an sendiri diturunkan pada bulan Ramadhan.
Selain Imam Syafi’i, ulama Salaf bernama Imam Abu Hanifah (80-148 H) pendiri Mazhab Hanafi kelahiran Irak, juga mengkhatamkan Al-Qur’an 2 kali sehari pada bulan Ramadhan. Dikutip dari Kitab Fadhail Qur’an karya Syekh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy menyebutkan bahwa Ulama Tabi’in ini pernah mengkhatamkan Al-Qur’an 61 kali pada bulan Ramadhan.
Yaitu khatam satu kali pada siang hari, satu kali pada malam hari, dan satu kali saat melaksanakan sholat Tarawih. Begitulah mahabbah ulama Salaf terdahulu terhadap Al-Quran dan Ramadhan.
Imam An-Nakho’i berkata: “Puasa 1 hari di bulan Ramadhan itu lebih utama dari pada puasa 1000 hari di selain bulan Ramadhan. Membaca Tasbih 1 kali di bulan Ramadhan lebih baik dari pada membaca Tasbih 1000 kali di selain bulan Ramadhan. 1 rakaat di bulan Ramadhan lebih utama dari pada 1000 rakaat di selain bulan Ramadhan. Berinfaq sedekah di bulan Ramadhan maka pahalanya akan dilipatgandakan sebagaimana berinfak sedekah fisabilillah.”
Sebuah hadis menyebutkan: “Jika Al-Qur’an dikhatamkan pada siang hari, maka para Malaikat akan mendoakan (memohon) rahmat baginya pada hari itu. Jika Al-Qur’an dikhatamkan pada malam hari, para Malaikat akan mendoakan rahmat baginya pada malam itu.”
Semoga kita termasuk ahli Qur’an yang selalu mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan. Aamiin.
Baca Juga: Masya Allah! Imam Hanafi Khatamkan Al-Qur’an 61 Kali di Bulan Ramadhan
(rhs)