Baca juga: Muslim Wajib Kaya (1): Gus Baha Bilang Dua Guru Imam Syafi’i Kaya Raya
Oleh karena itu, harta di tangan seorang Mukmin tidak akan berubah menjadi monster perusak kehidupan dan tatanan sosial serta penghancur kebahagian keluarga dan pilar-pilar rumah tangga.
Sebaliknya, harta di tangan seorang Muslim bisa berfungsi sebagai sarana penyeimbang dalam beribadah dan perekat hubungan dengan makhluk.
Bahkan harta tersebut akan menjadi sebuah energi yang memancarkan masa depan cerah, dan sebuah kekuatan yang mengandung berbagai macam keutamaan dan kemuliaan dunia dan akhirat.
Harta juga bisa menjadi penggerak roda dakwah dan jihad di jalan Allรขh.
Allรขh Azza wa Jalla berfirman:
ููููุทูุนูู ูููู ุงูุทููุนูุงู ู ุนูููููฐ ุญูุจูููู ู ูุณููููููุง ููููุชููู ูุง ููุฃูุณููุฑูุง๏ดฟูจ๏ดพ ุฅููููู ูุง ููุทูุนูู ูููู ู ููููุฌููู ุงูููููู ููุง ููุฑููุฏู ู ูููููู ู ุฌูุฒูุงุกู ููููุง ุดููููุฑูุง
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allรขh, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. [al-Insรขn/76:8-9].