Allah juga akan mengampuni dosanya dan kedua orang tuanya jika memang orang tuanya adalah orang Muslim. Ia juga seakan-akan telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 12 kali, ia akan mudah dalam menghadapi sakaratul maut, ia juga akan diangkat dari siksa kubur dan diberi jaminan aman dari hiruk-pikuk di Hari Kiamat serta akan dikabulkan hajat dunia maupun akhirat dengan sifat lembut dan dermawan-Nya.
Baca juga: Polisi Analisa Laporan Terhadap Haikal Hasan yang Bermimpi Ketemu Rasulullah
Lantas bagaimana cara yang mesti dilakukan seorang muslim agar dalam tidurnya dapat menghadirkan Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Ustadz M Ali Zainal Abidin,Anggota Komisi Fatwa MUI Jawa Timur, dalam laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) menulis mimpi bertemu Nabi Muhammad adalah anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang shalih.
“Mimpi ini tidak dikhususkan hanya pada orang yang ahli ibadah atau ahli ilmu, sebab merupakan sebuah anugerah,” papar Pengajar di Pondok Pesantren Annuriyyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember ini.
Cukup banyak amaliyah khusus agar seseorang dapat bertemu Nabi Muhammad dalam mimpinya. Berbagai amaliyah tersebut bertebaran di berbagai kitab salaf, khususnya kitab yang menjelaskan tentang akhlak dan tasawuf . Misalnya seperti yang terdapat dalam kitab al-Mawaid fi Syatta al-Fawaid:
“Barang siapa yang ingin bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW atau salah seorang dari orang yang telah meninggal atau selainnya, maka berwudhulah dan pakailah baju lalu tidurlah dengan sisi kanan dan membaca Surat Asy-Syams, al-Lail, dan Al-Ikhlas masing-masing dibaca tujuh kali dalam keadaan tidur miring, lalu membaca doa berikut:
“Allâhumma arinî fî manâmi (sebutkan nama orang yang ingin ditemui dalam mimpi) waj’al lî min amrî farajan wa makhrajan wa arinî fî manâmî ma istadalla bihi ‘alâ istijabati da’watî”