Baca juga: Bernazar Tak Ingin Hamil Lagi, Bagaimana Hukumnya?
Muslimah, bercanda memang menjadi sebuah cara untuk menumbuhkan chemistry dengan orang lain. Sering kali dalam candaan akan timbul tawa sehingga tampak sebagai suatu hiburan yang menyenangkan. Tetapi sebagai muslim, kita tetap dituntut tetap hati-hati dan tidak terjerumus pada jalan yang salah.
Dalam sebuha hadis yang diceritakan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنِّي لأَمْزَحُ , وَلا أَقُولُ إِلا حَقًّا
“Aku juga bercanda namun aku tetap berkata yang benar.” (HR. Thobroni dalam Al Kabir 12: 391. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis tersebut shahih dalam Shahih Al Jaami’ no. 2494).”
Baca juga : 3 Macam Rasa Malu yang Perlu Melekat Pada Diri
Mengutip tulisan Ustadz Ahmad Hasanuddin Umar, Khadimul Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota Yogyakarta ini, menjelaskan, banyak mudharat dan bahayanya jika melucu atau bercanda dengan berbohong. Dalam salah satu hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam dijelaskan ancaman bagi mereka yang melucu dengan berbohong ;
عَنْ بَهْزِ بْنِ حَكِيمٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ. (رواه أبو داود كتاب الآداب باب التشديد في الكذب، والترمذي وأحمد)