Akhir zaman selalu dikaitkan dengan munculnya Dajjal (الدّجّال) si pembohong besar. Kedatangannya ditakuti semua orang mengingat fitnahnya yang sangat dahsyat. Pertanyaannya, bagaimana cara kita berpuasa pada masa kedatangan Dajjal atau kemunculan Ya’juj dan Ma’juj?
Baca Juga: Kisah Tamim Ad-Dari Bertemu Dajjal di Sebuah Pulau Kecil
Umat Islam patut bersyukur karena Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mewanti-wanti kemunculan Dajjal di akhir zaman kelak. Beliau mengungkap identitas Dajjal beserta ciri-ciri fisiknya, pekerjaannya dan berapa lama dia berada di bumi.
Melansir laman hidayatullah.com disebutkan bahwa ciri fisik paling menonjol dalam diri Dajjal ialah matanya yang buta sebelah (a’war) dan di jidatnya terdapat tulisan “ka-fa-ra” yang dapat dibaca oleh semua orang mukmin sekalipun buta huruf.
Pekerjaan Dajjal adalah menebar kebohongan dan fitnah (ujian) yang merupakan fitnah paling besar selama bumi diciptakan. Tujuannya adalah menuhankan diri, serta mencari pengikut sebanyak-banyaknya untuk menemaninya di neraka yang kekal selamanya.
Sedangkan masa keberadaan Dajjal di dunia ini adalah 40 hari lamanya. Dimana terdapat satu hari yang lamanya seperti satu tahun, dan terdapat satu hari yang lamanya seperti satu bulan. Kemudian satu hari yang lamanya seperti satu minggu, dan hari-hari lainnya (37 hari) seperti hari-hari normal biasanya (24 jam).
Dengan demikian akan terjadi sebuah “keajaiban” pada masa itu karena teori peredaran bumi yang berotasi pada porosnya sekali setiap 24 jam tidak akan berlaku.
Perihal keberadaan Dajjal selama 40 hari di bumi akan disertai munculnya “kemacetan” tata-surya. Hal ini telah dikabarkan Rasulullah dalam hadis beliau yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahih-nya melalui riwayat Nawwas ibnu Sam’an.
Hadits yang cukup panjang tersebut secara sistem transmisi periwayatan (sanad) tidak terdapat gangguan teknis alias clear. Oleh karenanya hadits ini mendapatkan rating sebagai hadits shahih yang dapat dijadikan sebagai landasan hukum.