ADAM/Ikuta Zen
Karena ular mungkin setan menyerupai
ia terteguk buah mirip mangga
atau bisa juga kasturi
Menyeberang ke suatu tempat
dan tak tahu dimana
sambil mulut ternganga
Kejatuhannya jadi riwayat
dan dongeng sebelum tidur
yang kekal di bumi
julukannya si manusia pertama
Berkumpul satu-persatu
makhluk hidup dan mati membuka mulut
kau darimana dan jatuh kenapa
ia diam sekejap dengan mata berdebu
melihat angkasa yang gemuruh
bukan lagi putih yang melayang di cakrawala
Banjarmasin, Desember 2015
Kalau melihat foto profilnya penyair muda ini adalah seorang wanita, Konon dia tinggal di Banjarmasin, Kalimantan. Dari belum banyak puisi yang diunggahnya ke Jendela Sastra. ADAM sangat menarik untuk dibaca.
Pertama karena kisah Adam di surga rasanya jarang disentuh oleh penulis muda. Kedua kisah Adam dalam puisi ini bisa dikatakan tidak menyentuh Hawa, sebagaimana yang kebanyakan orang menulisnya.
Kotabaru Karawang 17 Mei 2021/0831