“40 menjadi angka yang istimewa dalam Islam. 40 menjadi penanda diangkatnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada usia 40 tahun. 40 ini menjadi sangat istimewa baik usia seseorang maupun pengabdian,” kata UAH membuka ceramahnya.
Baca Juga: Ada Apa dengan Usia 40 Tahun? Ini Penjelasannya
Jadi, kalau ada orang berproses dari kecil sampai dewasa itu masih proses. Ketika sudah terasa kematangan mulai kuat daya pikirnya, nalarnya dan puncaknya adalah 40 tahun. Pertanyaannya, ketika seseorang berusia 40 tahun apa yang harus dilakukan?
Maka lakukanlah sebagaimana Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, yaitu meminta bimbingan dan petunjuk agar mampu mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah.
1. Meminta bimbingan kepada Allah agar mampu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.
2. Bertaubat kepada Allah dan mengintrospeksi diri.
3. Tawakkal kepada Allah.
Kata UAH, Tauhid itu mengarahkan segala aktivitas yang kita kerjakan karena Allah. Aktivitas yang dalam bahasa Arab yaitu amal akan bernilai apabila menjadi amal saleh. Pertanyaannya apakah setiap aktivitas kita karena Allah?
Saleh itu suasana kebaikan yang diridhai oleh Allah. Apakah pekerjaan anda pernah diniatkan karena Allah? Yang akan kita bawa pulang adalah hasil dari amal saleh yang kita lakukan di dunia.
Ketika perbuatan dibenarkan dan bernilai di sisi Allah itu namanya hasanah. Untuk mendapatkan hasanah tidak terbatas hanya amalan ritual saja. Tetapi dari bangun tidur sampai tidur lagi kalau diniatkan karena Allah akan mendatangkan kebaikan (hasanah).
Silakan cek, semua aktivitas orang Islam dari bangun tidur sampai tidur lagi bersanding ada doanya. Minimal setiap beraktivitas mengucap bismillaah atau secara lengkap “bismillaahirrahmanirrahiim”.