Untuk diketahui, puasa berasal dari kata “shaum” atau “shiyam” yang berarti menahan. Di dalam Al-Qur’an, kata “shaum” menunjukkan makna lebih umum ketimbang “shaum” yang justru sering digunakan untuk menunjukkan makna yang lebih khusus, yaitu berpuasa dengan menahan makan dan minum.
Baca Juga: Ramadhan Tinggal 14 Hari, Begini Cara Habib Abdullah Bin Husein Menyambutnya
Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya ummat Islam diwajibkan untuk berpuasa, sebaimana pesan Allah dalam Surah Al-Baqarah Ayat 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Salah satu rukun puasa adalah berniat. Dalil yang menjelaskan niat puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari adalah sabda Nabi sebagai berikut:
مَنْ لَمْ يَجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
“Siapa yang tidak membulatkan niat mengerjakan puasa sebelum waktu fajar, maka ia tidak berpuasa.” (Hadits Shahih riwayat Abu Daud, at-Tirmidz, dan an-Nasa’i)