Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat khutbah Haji Wada’ bersabda, “Sesungguhnya waktu berputar sebagaimana hari penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzul Qo’dah, DzulHijjah, Muharram dan Rajab mudhar yang ada di antara bulan Jumadi dan Sya’ban.(HR Al-Bukhari No 1741 dan Muslim No 1679)
Baca Juga: Amalan dan Zikir di Bulan Rajab
Ustaz Budi Ashari menukil penjelasan Ibnu Faris mengenai makna bulan rajab. Secara bahasa, Rajab berarti keagungan. Hal ini karena orang-orang Arab dahulu mengagungkan bulan ini sebagaimana syariat juga menjadikannya sebagai bulan haram (mulia). (Ibnu Faris dalam mu’jam maqayis lughah hal. 445)
“Kini kita berada di Bulan Rajab. Salah satu bulan haram (mulia). Apa yang harus kita lakukan pada bulan seperti ini?” kataUstaz Ashari melalui akun IG-nya @budiashariofficial belum lama ini.
Menurutnya, Ada dua hal yang harus diperhatikan:
1. Jangan berbuat dosa padanya, karena akan dilipatgandakan.
Allah berfirman:
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Maka janganlah kamu menganiaya diri.” (QS At-Taubah: 36)
2. Jangan menumpahkan darah padanya.
Allah berfirman: