“Baru saja wafat hari ini, di hari yang mulia. Jumat pagi waktu Turki, salah seorang Ulama sepuh dunia. Pakar Tafsir ternama Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni dalam usia lebih dari 91 tahun Masehi atau sekitar 93 tahun hijriyah,” tulis Syekh Ahmad Al-Misri.
Baca Juga: Wafatnya Ulama Musibah Besar Bagi Umat
Prof Dr Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni lahir di Kota Halb (Aleppo) Suriah pada tahun 1930. Beliau menyelesaikan studinya di Universitas Al-Azhar hingga level Takhasus tahun 1954.
Beliau menghabiskan lebih dari 30 tahun hidupnya untuk mengajar di Makkah Al-Mukarramah. Banyak murid-muridnya yang menjadi Kyai, ulama, dan tokoh agama di negerinya, termasuk murid-murid beliau di Indonesia.
“Beliau termasuk tokoh dan barisan yang terdepan menentang kezaliman di Suriah. Beliau tidak pernah mau berbaris sedikit pun bersama mereka yang mendukung kezaliman,” sebut Syekh Ahmad Al-Misri.
Karya tulisnya cukup banyak, yang paling terkenal di antaranya adalah “Shafwatut Tafasir” dan Tafsir Ayatul Ahkam “Rawa‘i al-Bayan”.
Semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat-Nya yang luas. Membalas seluruh khidmahnya, jihadnya, dan jasanya untuk umat Islam. Serta menempatkan beliau dalam kenikmatan dan keabadian surga-Nya.
Ucapan belasungkawa juga datang dari Ustaz Yusuf Mansur. Lewat akunnya @yusufmansurnew, mengatakan, karya-karya tafsir dan kitab-kitabnya menjadi kajian para penuntut ilmu baik akademis maupun pondok pesantren.
“Di Pesantren Daqu, menyelenggarakan shalat ghaib. Apalagi saya dan rata-rata pimpinan dan pengasuh yang usianya 40an tahun ke atas, pasti insyaaAllah pernah ngaji salah 1 dari Kitab beliau,” tulis Yusuf Mansur.
Informasi dari @pecinta_quran menyebutkan, beliau merupakan Guru Besar Universitas Ummul Qurro, seorang Mufassir, Al-Faqih dan Ulama Besar Abad ini asal Suriah. Beliau juga membersamai penduduk Syam untuk menentang kezaliman rezim Assad. Semoga Allah memuliakannya bersama kaum sholihin.
Baca Juga: Wafatnya Ulama dan Banyaknya Musibah Salah Satu Tanda Kiamat
(rhs)