Tragedi Karbala, Ketika Pembunuhan dan Pemerkosaan Nodai Madinah – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Tragedi Karbala, Ketika Pembunuhan dan Pemerkosaan Nodai Madinah

Published

on

Tragedi Karbala, Ketika Pembunuhan dan Pemerkosaan Nodai Madinah




loading…

Sejak peristiwa pembunuhan cucu Rasulullah SAW , Husein bin Ali bin Abu Thalib dan keluarganya, kursi kekhalifahan Bani Umayyah tidak pernah lagi stabil. Pemberontakan demi pemberontakan meletus di berbagai daerah, termasuk di Madinah dan Mekkah. Penanganan pemberontakan amat brutal.Pemerkosaan, penjarahan dan pembunuhan berlangsung tanpa henti. Banyak tabi’in yang wafat dalam peristiwa ini.Baca juga: Kisah Yazid bin Muawiyah, Putra Mahkota Pertama dalam Sejarah Kaum Muslimin

Kisah tentang peristiwa Karbala tersiar demikian cepat ke seluruh wilayah kekuasaan dinasti Umayyah. Meskipun masyarakat umumnya tahu ada banyak faksi politik dalam dunia Islam, namun untuk berbuat sejauh itu, jelas tidak ada dalam bayangan semua kaum Muslimin.

Mereka mengutuk perbuatan tersebut, dan menarik baiatnya dari Yazid. Selain Irak dan Iran yang memang merupakan basis pendukung Ali bin Abi Thalib , wilayah yang segera menarik bai’atnya sesaat setelah mendengar pembataian di Karbala, adalah Madinah dan Mekkah.
l
Kala itu, di dua tanah suci ini, masih cukup banyak berkumpul para tabi’in yang sangat berpengaruh, salah satunya adalah Abdullah bin Zubair yang merupakan buronan paling dicari oleh Yazid setelah Husein bin Ali.

Setelah mencabut bai’atnya dari Yazid, orang-orang di Madinah dan Mekkah secara aklamasi mengangkat Abdullah bin Zubair sebagai khalifah kaum Muslimin.

Di kalangan masyarakat saat itu, ia termasuk orang ternama. Ayahnya, Zubair bin Awwam, sedangkan ibunya adalah Asma’ binti Abu Bakar . Abdullah bin Zubair mendapat dukungan dari Hijaz, Yaman dan Arabia Selatan.

Baca juga: Jejak Berdarah Bos ISIS Al-Qurayshi: Arsitek Genosida Yazidi

Terkait diangkatnya Abdullah bin Zubair ini beberapa sejarawan ada yang memasukkannya dalam urutan khalifah kaum Muslimin, tapi ada juga yang menganggap ini sebagai bentuk pemberontakan sehingga tidak dihitung sebagai khalifah.

Lagi pula, tak lama berselang dari diangkatnya Abdullah bin Zubair sebagai khalifah, Yazid langsung melancarkan serangan brutal kepada dua kota suci ini.

Yazid mengirim pasukan yang dipimpin oleh Muslim bin Uqba untuk mengambil kembali bai’at dari penduduk dua kota suci ini. Pesan Yazid kepada Muslim bin Uqbah dalam misi ini begitu dikenal sejarah, “Berangkatlah menuju Madinah. Jika mereka melakukan perlawanan, perangi! Jika kau menang, izinkan tentaramu berbuat sekehendak hati selama tiga hari. Setelah itu berangkatlah ke Mekkah dan perangilah Abdullah bin Zubair!”.



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Tragedi #Karbala #Ketika #Pembunuhan #dan #Pemerkosaan #Nodai #Madinah

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved