Sesungguhnya sisa umurku tinggal sebentar lagi. Demikian beliau terus bersemangat hingga meninggal dunia. (Diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 13/202).
Baca juga: Abu Musa Al-Asyari: Diberi Allah Seruling Keluarga Daud
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi dalam bukunya berjudul Cambuk Hati Sahabat Nabi menanggapi ini mengatakan seorang secara umum dituntut untuk bersemangat dalam beramal saleh karena dia tidak tahu kapan malaikat maut menjemputnya.
“Namun lebih ditekankan lagi bagi mereka yang sudah lanjut usia. Bukankah umur manusia rata rata 60 dan 70 tahun? Maka, janganlah dirimu menjadi orang yang kalah cerdas dari kuda. Tingkatkan semangatmu, karena setiap amal tergantung pada penutup akhirnya,” ujarnya.
Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW mengingatkan,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Bahwa nilai amal itu ditentukan oleh bagian penutupnya. (HR. Ahmad 22835, Bukhari 6607 dan yang lainnya).
Al-Imam Ibnu Al-Jauziy rahimahullah juga mengatakan seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish, dia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, karena itu, jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.
Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya. Karena itu, ketika kamu termasuk orang yang tidak baik dalam penyambutan, semoga kamu bisa melakukan yang terbaik saat perpisahan.”