Malam Nisfu Syaban akan jatuh pada malam Jumat 17-18 Maret 2022. Bagi umat muslim, malam Nisfu Syaban merupakan malam yang ditunggu-tunggu lantaran memiliki keistimewaan. Berdasarkan hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Jibril telah datang kepadaku pada malam nisfu syaban dan berkata, ‘Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Oleh karena itu, bangun lah dan dirikanlah sholat, serta angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit.’ Nabi bertanya, ‘Apakah arti malam ini?’ Jibril menjawab, ‘Malam ini dibukakan 300 pintu rahmat dan pintu ampunan. Allah mengampuni dosa sekalian orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, kecuali ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, pemabuk, orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, orang yang suka mengadu domba, dan orang yang memutuskan silaturahim. Mereka tidak akan diampuni.”
Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa malam Nisfu Syaban merupakan malam istimewa yang bisa dimanfaatkan umat muslim untuk memohon ampunan kepada Allah.
Salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali. Berikut tata cara membaca Surat Yasin di malam Nisfu Syaban dilansir dari berbagai sumber:
Bacaan Surat Yasin sebanyak tiga kali dilakukan usai sholat Maghrib.
1. Bacaan Surat Yasin yang pertama diniatkan agar diberikan Allah umur panjang yang berkah.
2. Bacaan Surat Yasin yang kedua, diniatkan agar dijauhkan dari malapetaka.
3. Bacaan Surat Yasin yang ketiga diniatkan agar Allah memberikan husnul khatimah kepada kita.
Setiap kali setelah selesai membaca Surat Yasin, bacalah doa berikut:
Bismillahirrohmaanirrohim. Wa shollallaahu’ala Sayyidina Muhammad wa’ ala aalihi wa shohbihi wa sallam. “Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in’am, la ilaha illa anta dzohrollaajiin wa jaarol mustajiiriin wa ma’manal khoo’ifin.
Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw mathruudan aw muqotarron ‘alayya fir rizqi, famhullahumma bifadhlika syaqowati wa hirmaani wa thordii wa iqtaaro rizqi wa atsbitni ‘indaka fii ummil kitaabi sa’iidan marzuukon muwaffakon lil khoiroot, Fa innaka qulta wa qowlukal haqqu fi kitabikal munazzali ‘ala lisani nabiyyikal mursali, yamhullaahu ma yasya’u wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitab. Ilaahi bittajallil a’dzhomi fi lailatin nishfi min sya’banal mukarrom allati yufroqu fii ha kullu amrin hakiimin wa yubrom, As’aluka an taksyifa ‘annaa minal balaa imaa na’lamu wa maa laa na’lamu wa maa anta bihi a’lamu innaka antal a’azzul akrom. Wa shollallahu ta’aala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam.”
Artinya:
“Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.