Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para Sahabat menangis ketika ayat ini diturunkan. Apa sebabnya? Rupanya ayat yang diterima Nabi berisi tentang gambaran neraka Jahannam.
Na’udzubillahi min dzalik!Membicarakan sifat surga dan kenikmatannya tidak akan ada habisnya. Sekarang kita akan mengulas sedikit tentang gambaran neraka sebagaimana dituturkan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Siksaan Neraka Teringan, Inilah Gambarannya!
Diceritakan oleh Syekh Muhammad bin Abu Bakar dalam KitabnyaAl-Mawaizh Al-Usfuriyah bahwa Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Ketika diturunkan ayat ini:
وَاِنَّ جَهَـنَّمَ لَمَوۡعِدُهُمۡ اَجۡمَعِيۡنَۙ
Artinya: “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah dijanjikan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya“. (QS Al-Hijr Ayat 43)
Maka Rasulullah SAW pun menangis ketika ayat itu diturunkan. Para Sahabat pun ikut menangis karena tangisan Rasulullah itu, padahal mereka tidak tahu wahyu apa yang diturunkan Jibril kepada Baginda Nabi. Tidak ada seorang pun dari mereka berani bertanya kepada Rasulullah.
Setiap kali Rasulullah melihat putri tercintanya Sayyidah Fathimah radhiyallahu ‘anha maka beliau selalu senang. Suatu ketika Abdurrahman bin Auf mendatangi Fathimah di rumahnya. (Dalam riwayat dari Umar bin Khattab): Abdurrahman berkata, “Assalamualaiki Wahai putri Rasulullah.”
Fathimah menjawab: “Alaika as-Salam. Siapa Anda?” Abdurrahman menjawab: “Saya adalah Abdurrahman bin Auf.” Fathimah bertanya, “Hai Ibnu Auf! Ada perlu apa Anda datang?” Abdurrahman menjawab, “Aku meninggalkan Rasulullah dalam keadaan menangis dan bersedih. Aku tidak tahu wahyu apa yang dibawa Jibril untuknya.”
“Ya sudah! Pergilah! Aku bersiap-siap dulu.” jawab Fathimah. Kemudian Abdurrahman pergi menemui Rasulullah dengan harapan barangkali Rasulullah akan memberitahuku tentang wahyu apa yang dibawa Jibril untuknya.
Sementara itu Sayyidah Fathimah mengenakan selimut usangnya yang ditambal dengan 12 tambalan dengan pelepah dan daun kurma. Ketika Fathimah telah keluar dari rumahnya, Umar Bin Khattab melihatnya sambil meletakkan tangannya di atas kepalanya dan berkata: