Takdir Manusia di Lauhul Mahfuzh dan Doa Umar Bin Khattab – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Takdir Manusia di Lauhul Mahfuzh dan Doa Umar Bin Khattab

Published

on

Takdir Manusia di Lauhul Mahfuzh dan Doa Umar Bin Khattab



loading…

Semua kejadian di alam ini termasuk takdir manusia telah ditetapkan dan tertulis di Lauhul Mahfuzh. Ketetapan ini tidak mengalami perubahan dan penggantian kecuali atas kehendak Allah ‘Azza wa Jalla.

Hal ini dikatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an:

يَمۡحُوۡا اللّٰهُ مَا يَشَآءُ وَيُثۡبِتُ ‌ۖ ‌ۚ وَعِنۡدَهٗۤ اُمُّ الۡكِتٰبِ

Artinya: “Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).” (QS. Ar-Ra’d Ayat 39)

Di akhir ayat Allah menegaskan bahwa di sisi-Nya atau Lauhul Mahfuzh semua peristiwa dan kejadian di alam ini telah tertulis. Ka’ab pernah ditanya tentang makna Ummul Kitab. Maka Ka’ab menjawab: “Ummul Kitab ialah ilmu Allah tentang apa yang Dia ciptakan dan apa yang diperbuat oleh ciptaan-Nya. Kemudian Allah berfirman kepada ilmu-Nya, ‘Jadilah engkau sebuah Kitab.’ Maka jadilah ia sebuah Kitab.”

Mengenai Surat Ar-Ra’d ayat 39, ulama tafsir berselisih pendapat tentang penafsirannya. Merujuk tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Abbas menjelaskan bahwa Allah-lah yang mengatur urusan sunnah (hukum). Maka Dia menghapuskan apa yang dikehendaki-Nya terkecuali nasib celaka, bahagia, hidup, dan mati.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki)” kecuali: hidup, mati, celaka, dan bahagia. Hal tersebut tidak berubah.

Kata Mujahid, Allah memberikan ketetapan dalam malam yang diberkati segala sesuatu yang akan terjadi dalam masa satu tahun menyangkut masalah rezeki atau musibah. Kemudian Dia mendahulukan apa yang Dia kehendaki dan menangguhkan apa yang Dia kehendaki. Adapun mengenai ketetapan-Nya tentang kebahagiaan dan kecelakaan, maka hal ini telah ditetapkan-Nya dan tidak akan diubah lagi.

Doa Umar Bin Khattab
Dari Abu Hakimah Ismah, dari Abu Usman An-Nahdi, bahwa Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu mengucapkan doa berikut ketika tawaf di Baitullah seraya menangis: “Ya Allah, jika Engkau telah mencatat nasibku celaka atau berdosa, maka hapuskanlah, karena sesungguhnya Engkau menghapuskan apa yang Engkau kehendaki dan menetapkan apa yang Engkau kehendaki; dan di sisi-Mu terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuz), maka jadikanlah (catatan nasibku) bahagia dan mendapat ampunan.”

Diceritakan bahwa Ka’ab berkata kepada Umar bin Khattab: “Wahai Amirul Mukminin, seandainya tidak ada suatu ayat dalam Kitabullah (Al-Qur’an), tentulah aku akan menceritakan kepadamu apa yang akan terjadi sampai hari Kiamat.” Umar bertanya: “Ayat apakah itu?” Ka’ab menjawab bahwa ayat itu adalah firman Allah yang mengatakan: “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki.” (Ar-Ra’d: 39), hingga akhir ayat.



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Takdir #Manusia #Lauhul #Mahfuzh #dan #Doa #Umar #Bin #Khattab

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved