Sering Diucapkan, Inilah Makna Ihdinash Shirathal Mustaqiim – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Sering Diucapkan, Inilah Makna Ihdinash Shirathal Mustaqiim

Published

on

Sering Diucapkan, Inilah Makna Ihdinash Shirathal Mustaqiim



loading…

Ayat ke-6 dari Surat Al-Fatiha h ini cukup familiar di kalangan umat muslim dan sering dibaca setiap sholat. Apa sebenarnya makna yang terkandung dalam ayat ini? Mari kita simak tafsirnya.

اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ

Ihdinash Shirathal Mustaqiim.

Artinya: “Tunjukilah kami jalan yang lurus”. (QS Al-Fatihah Ayat 6)

Tafsir:
Kami memohon, tunjukilah kami jalan yang lurus, dan teguhkanlah kami di jalan itu, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat kami bahagia di dunia dan di akhirat, serta dapat mengantarkan kami menuju keridaan-Mu. (Tafsir Kementerian Agama)

“Ihdi” artinya pimpinlah, tunjukilah, berilah Hidayah. Arti “Hidayah” ialah menunjukkan suatu jalan atau cara menyampaikan orang kepada orang yang ditujunya, dengan baik.

Berikut Macam-macam Hidayah
Allah memberi manusia bermacam-macam Hidayah, seperti yang juga dibahas dalam Tafsir Al-Fatihah oleh Muhammad Abduh.

1. Hidayah Naluri (Garizah)
Manusia begitu juga binatang dilengkapi oleh Allah dengan bermacam-macam sifat, yang timbulnya bukan dari pelajaran, bukan pula dari pengalaman, melainkan telah dibawanya dari kandungan ibunya. Sifat-sifat ini namanya “naluri”, dalam bahasa Arab disebut garizah. Umpamanya, naluri “ingin memelihara diri” (mempertahankan hidup).

Seorang bayi bila merasa lapar dia menangis. Sesudah terasa di bibirnya puting susu ibunya, dihisapnya sampai hilang laparnya. Perbuatan ini dikerjakannya tanpa seorang pun yang mengajarkan kepadanya, bukan pula timbul dari pengalamannya, hanya semata-mata ilham dan petunjuk dari Allah kepadanya, untuk mempertahankan hidupnya.

Contoh lain adalah lebah membuat sarangnya, laba-laba membuat jaringnya, semut membuat lubangnya dan menimbun makanan dalam lubang itu. Semua itu dikerjakan oleh binatang-binatang itu untuk mempertahankan hidupnya dan memelihara dirinya, dengan dorongan nalurinya semata-mata. Banyak lagi naluri yang lain, umpamanya rasa “ingin tahu”, “ingin mempunyai”, “ingin berlomba-lomba”, “ingin bermain”, “ingin meniru”, “takut”, dan lain-lain.

2. Hidayah Pancaindera
Manusia juga dilengkapi Allah dengan pancaindra. Pancaindra itu sangat besar perannya terhadap pertumbuhan akal dan pikiran manusia. Sehubungan dengan itu ahli-ahli pendidikan berkata: Pancaindra adalah pintu-pintu pengetahuan.



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Sering #Diucapkan #Inilah #Makna #Ihdinash #Shirathal #Mustaqiim

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved