Baca juga: Kalah Berdebat dengan Sepupu Nabi SAW, 20.000 Orang Khawarij Tobat
Orang-orang yang sesama dengannya, pernah menceritakan dirinya sebagai berikut:
“Tidak sebuah rumah pun kita temui yang lebih banyak makanan, minuman, buah-buahan, begitupun ilmu pengetahuannya dari rumah Ibnu Abbas.”
Di samping itu ia seorang yang berhati suci dan berjiwa bersih, tidak menaruh dendam atau kebencian kepada siapa juga.
Keinginannya yang tak pernah menjadi kenyang, ialah harapannya agar setiap orang, baik yang dikenalnya atau tidak, beroleh kebaikan.
Katanya mengenai dirinya sendiri, Ibnu Abbas mengatakan:
“Setiap aku mengetahui suatu ayat dari kitabullah, aku berharap kiranya semua manusia mengetahui seperti apa yang kuketahui itu. Dan setiap aku mendengar seorang hakim di antara hakim-hakim Islam melaksanakan keadilan dan memutus sesuatu perkara dengan adil, maka aku merasa gembira dan turut mendo’akannya, padahal tak ada hubungan perkara antaraku dengannya.
Dan setiap aku mendengar turunnya hujan yang menimpa bumi Muslimin, aku merasa berbahagia, padahal tidak seekor pun binatang ternakku yang digembalakan di bumi tersebut.”
Ibnu Abbas adalah seorang ahli ibadah yang tekun beribadat dan rajin bertaubat, sering bangun di tengah malam dan puasa di waktu siang, dan seolah-olah kedua matanya telah hafal akan jalan yang dilalui oleh air matanya di kedua pipinya, karena seringnya ia menangis, baik di kala ia salat maupun sewaktu membaca Al-Quran.