Oleh: Mochammad Sa’dun MasyhurHolistic Healing Consulting, Expert and Inventor Medical Quran, tinggal di Bogor, Indonesia.
Penjelasan tentang persoalan makanan yang halal, thoyib dan tidak berlebih-lebihan sesuai petunjuk Al-Qur’an , sudah sering disampaikan dan telah dipahami secara luas. Selain persoalan tersebut, sesunguhnya Al-Qur’an juga memuat aspek penting tentang jenis dan prioritas makanan yang sesuai bagi manusia.
Petunjuk tentang itu disampaikan secara menakjubkan pada Surat ‘Abasa (80) ayat 24 sampai 32. Rangkaian ayat itu diawali dengan seruan Allah SWT, yang berbunyi, “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya!” (QS 80: 24)
Baca juga: 5 Makanan dan Minuman Penurun Kolesterol Tinggi Secara Alami dan Cepat
Pada ayat selanjutnya, Allah SWT berfirman, yang artinya, “Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit).” (QS 80: 25) Secara eksplisit ayat ini memberikan jawaban bahwa asupan utama yang terbaik dan sesuai dengan tubuh manusia adalah air.
Hal tersebut sesuai dengan kaidah baku yang ditetapkan Al-Quran, bahwa manusia holistik di dunia diciptakan dari sebagian daripada saripati air: min sulaalatin mim maain ( QS 32 : 8), dan sebagian daripada saripati tanah: min sulaalatin min thin ( QS 23 : 12).
Hal ini terbukti, kecuali berbagai unsur lainnya yang berasal dari unsur saripati tanah, kandungan air yang mendekati 70% bagi orang dewasa, menjadi unsur yang paling dominan dalam komposisi tubuh manusia normal.
Pada rangkaian ayat berikutnya dinyatakan bahwa, “kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya.” (QS 80: 26)
Ayat ini seolah sebagai keterangan yang terpisah, padahal diketahui bahwa tidak mungkin segala sesuatu dapat keluar dari perut bumi, untuk memenuhi kebutuhan manusia, tanpa didahului dengan kondisi bumi yang terbelah. Coba cermati munculnya benih yang berkembang menjadi tumbuh-tumbuhan.
Baca juga: Ini Makanan yang Membantu Ibu Hamil Anak Perempuan