Baca juga: Tak Ada Desak-desakan dan Cium Hajar Aswad
Ahli sejarah Umar bin Fahd mengatakan, “Pada tahun 363 H, ketika manusia tengah istirahat siang hari, sedang matahari panas terik—terasa sangat menyengat—dan tidak ada yang melakukan thawaf kecuali hanya satu atau dua orang saja, tiba-tiba ada seorang yang menutupi kepalanya dengan kain berjalan pelan-pelan sehingga tatkala sudah mendekati Hajar Aswad dia mengambil palu dan memukulkannya beberapa kali ke Hajar Aswad.
Ada seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf melihat perbuatannya berusaha untuk mencegahnya, namun dia ditusuk beberapa kali hingga tewas.
Baca juga: Tragedi Qaramithah: Ka’bah Tanpa Hajar Aswad Selama 22 Tahun
Melihat hal itu, maka orang-orang yang berada di Masjidil Haram langsung berhamburan menghampiri dan menangkap orang tersebut. Ternyata dia adalah orang Romawi yang diutus untuk merampas Hajar Aswad dengan mendapatkan imbalan harta yang melimpah.
Akhirnya orang itu pun dibunuh dan dikeluarkan dari Masjidil Haram.” (Ithaf Wara 2/410–411)
Kisah ini menunjukkan kepada kita kedengkian musuh-musuh Allah dan usaha mereka untuk menghancurkan syi’ar-syi’ar Allah salah satunya dengan menjarah Hajar Aswad.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Ka’bah dan Hajar Aswad Dibersihkan Lima Kali Sehari
(mhy)