Pencetus Ide Pertahanan dalam Perang Khandaq – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Pencetus Ide Pertahanan dalam Perang Khandaq

Published

on

Pencetus Ide Pertahanan dalam Perang Khandaq

[ad_1]


loading…

Pada tahun ke-5 hijriah atau pada 627 Masehi, pasukan kafir Quraish bermaksud menyerang Kota Madinah . Perang ini disebut sebagai pertempuran Khandaq juga dikenal sebagai Pertempuran Al-Ahzab, dan Pertempuran Konfederasi.Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya yang telah dialihbahasakan Mahyuddin Syaf dkk dengan judul “Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah” mengisahkan oengepungan Madinah ini dipelopori oleh pasukan gabungan antara kaum kafir Quraisy Mekkah dan Yahudi Bani Quraidlah atau Bani Nadir. Pengepungan Madinah dimulai pada 31 Maret, 627 dan berakhir setelah 27 hari.

Kaum kafir Quraish telah mengatur siasat dan taktik perang secara licik. Tentara Quraisy dan Ghathfan akan menyerang kota Madinah dari luar. Sementara Bani Quraidlah (Yahudi) akan menyerangnya dari dalam yaitu dari belakang barisan Kaum Muslimin. Lewat cara ini pasukan musuh memprediksi pasukan Islam akan terjepit dari dua arah.

Baca juga: Sahabat Nabi Tidak Bermazhab, Benarkah?

Nah, pada hari itu tentara yang besar mendekati kota Madinah. Mereka membawa perbekalan banyak dan persenjataan lengkap.

Kaum muslimin panik. Mereka bagai kehilangan akal melihat hal yang tidak diduga-duga itu. Keadaan mereka dilukiskan oleh al-Quran sebagai berikut: Ketika mereka datang dari sebelah atas dan dari arah bawahmu, dan tatkala pandangan matamu telah berputar liar, seolah-olah hatimu telah naik sampai kekerongkongan, dan kamu menaruh sangkaan yang bukan-bukan terhadap Allah. ( QS al-Ahzab :10)

Dua puluh empat ribu orang prajurit di bawah pimpinan Abu Sufyan dan Uyainah bin Hishn merangsek menuju Kota Madinah. Pasukan ini tidak saja terdiri dari orang-orang Quraisy, tetapi juga dari berbagai kabilah atau suku yang menganggap Islam sebagai lawan yang membahayakan mereka.

Kaum muslimin sadar keadaan sangat gawat. Rasulullah pun mengumpulkan para sahabatnya untuk bermusyawarah. Dan tentu saja mereka semua setuju untuk bertahan dan mengangkat senjata, tetapi apa yang harus mereka lakukan untuk bertahan itu?

Pada saat yang genting tersebut tampil pria jangkung dan berambut lebat. Dialah Salman al-Farisi .

Dari keketinggian ia melayangkan pandangannya meninjau sekitar Madinah. Kota itu dikelilingi gunung dan bukit-bukit batu layaknya benteng. Hanya di sana terdapat pula daerah terbuka, luas dan terbentang panjang, hingga dengan mudah akan dapat diserbu musuh untuk memasuki benteng pertahanan.

[ad_2]

Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Pencetus #Ide #Pertahanan #dalam #Perang #Khandaq

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved