Baca juga: RUU EBT Masuk Prolegnas, Pemuda Muhammadiyah Ingatkan Kepentingan Rakyat
Studi etnografis dengan cara mengamati, melihat, dan hidup bersama orang Arab diceritakan dalam buku ini. Salah satunya disebutkan bahwa Lebanon negara Arab yang sangat luar biasa bersih.
“Masjid-masjid di Lebanon sangat bersih, bukan hanya di kota, melainkan juga samapai di kampung-kampung,” ungkap kader Muhammadiyah ini dalam Webinar Caknurian Urban Sufism With Komaruddin Hidayat bertajuk “Melihat dari Dekat Keberagamaan Orang Arab”, Jum’at pekan lalu.
Hajriyanto Y. Thohari mengungkapkan Lebanon memiliki sistem politik confesionalism di mana pembagian kekuasaan dilakukan berdasarkan sekte agama. Ada 18 sekte agama di Lebanon. Sistem politik confesionalism merupakan peninggalan Perancis setelah berakhirnya perang dunia pertama.
Pembagian kekuasaan berdasarkan sekte tersebut meliputi Kristen Maronis jatahnya menjadi presiden, Perdana Menteri jatahnya muslim sunni, dan Ketua parlemen dari syiah.
Setiap kabinet harus separuh dari kristen dan muslim yang kemudian dielaborasi ke masing-masing sekte. Begitu juga dalam parlemen.
Baca juga: Waktu Salat Subuh Muhammadiyah Mundur 8 Menit, Begini Tanggapan LAPAN
Panglima Tentara Lebanon harus dari Maronis, tetapi kepala Stafnya harus dari Druze. Kepolisian harus dari sunni dan seterusnya. Menjadikan Lebanon adalah negara sektarianistik yang terus terang, “tanpa tedeng aling-aling”.