Baca juga: Diragukan, Kebenaran Kisah Masyithoh Saat Rasulullah Isra’ Mi’raj
Ironisnya, justru kisah-kisah itulah yang banyak beredar, laris manis, dan banyak dikomsumsi masyarakat, padahal kebanyakan kisah-kisah tersebut banyak yang mengandung kerusakan aqidah , celaan kepada para Nabi dan ulama serta dampak negatif lainnya.
“Maka hendaknya bagi kita untuk berhati-hati dan mengoreksi terlebih dahulu tentang keshahihan kisah sebelum kita menyampaikannya,” urai Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya yang berjudul ” Waspada Terhadap Kisah-kisah tak Nyata “
Selanjutnya, ia menunjuk kisah yang sudah banyak beredar padahal diragukan kebenarannya. Salah satunya dalah kisah tentang Nabi Dawud.
Baca juga: Setelah Diusir dari Surga, Nabi Adam dan Siti Hawa Berbuat Syirik?
Kisahnya
Nabi Dawud melihat seorang perempuan bernama Areya. Dia-pun jatuh hati karena keelokannya. Namun sayangnya, wanita tersebut telah bersuami, maka sebagai panglima perang Nabi Dawud memerintahkan kepada suami Areya untuk ikut perang sehingga dia terbunuh. Setelah suaminya terbunuh, maka Nabi Dawud-pun menikahi wanita tersebut.
Menurut Abu Ubaidah Yusuf, kisah ini sangat masyhur sekali dalam kitab-kitab kisah Nabi dan tafsir. Diriwayatkan oleh al-Hakiim at-Tirmidzi dalam Nawadirul Ushul sebagaimana dalam Tafsir al-Qurthubi 15/167 dan Ibnu Abi Hatim dari jalur Yazid ar-Roqqosyi dari Anas bin Malik.
Abu Ubaidah memasukkan kisah ini batil. As-Suyuthi berkata: “Kisah ini diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari hadis Anas secara marfu’. Namun dalam sanadnya terdapat Ibnu Lahi’ah yang keadaannya telah dimaklumi bersama, dan juga Yazid ar-Roqosyi, dia seorang yang lemah. (Lihat Al-Iklil fi Istinbat Tanzil, hlm. 221.)
Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan para ahli tafsir menyebutkan tentang ayat ini sebuah kisah yang kebanyakannya diambil dari israiliyyat, tidak shahih dari Nabi tentangnya suatu hadis yang bisa diikuti.