Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam: Mahalkan, Jangan Dimurahkan – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam: Mahalkan, Jangan Dimurahkan

Published

on

Mendidik Anak Perempuan Dalam Islam: Mahalkan, Jangan Dimurahkan



loading…

Mendidik anak perempuan mendapat perhatian khusus dalam Islam. Sebab, dari rahim perempuan muslimah diharapkan akan lahir generasi penerus untuk menegakkan syariat Islam. Seorang perempuan juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan moral dan akhlak terpuji pada anak-anaknya. Bila seorang perempuan dididik dengan menanamkan nilai Islam , Insya Allah ia akan menjadi penolong orangtuanya di akhirat.

Baca juga: Waspadai Bahaya Futur, Itu Pertanda Lemahnya Iman

Itulah mengapa, mendidik anak perempuan akan lebih menantang. Artinya, anak perempuan memiliki keutamaan yang berbeda dari anak laki-laki. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata :

“Seorang wanita datang menemuiku dengan membawa dua putrinya sambil meminta, ia tidak dapati padaku selain sebuah kurma saja, lalu aku memberikan kurma tersebut kepadanya, ia pun membagikannya kepada dua putrinya sedang ia sendiri tidak makan sedikitpun. Kemudian ibu itu bangkit lalu keluar, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk menemui kami, dan akupun memberitahukan hal tersebut kepada beliau

Maka beliau Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan, lalu ia berbuat baik kepada mereka, niscaya mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Sadarkah Bahwa Harta itu Amanah Allah?

Menurut Syaikh Abdul Mun’im Ibrahim dalam kitabnya Tarbiyatul Banaat fil Islam, beliau mengatakan, salah satu cara orang tua memenuhi kebutuhan emosional anak perempuan adalah seperti yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Yaitu memberikan keyakinan kepada anak perempuan bahwa dirinya adalah bagian dari orang tua atau sang ayah

Dalam riwayat lain, Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan:

“Aku tidak melihat seseorang yang lebih mirip dengan Rasulullah dalam hal cara bicara dari pada Fatimah. Dahulu, ketika menemui Rasulullah maka beliau langsung berdiri dan menyambutnya, menciumnya dan mendudukkannya di tempat duduk beliau. Begitu juga ketika Rasulullah mendatangi Fatimah, dia langsung berdiri menyambut beliau dan memegang tangan beliau lalu dia mendudukkannya di tempat duduknya. Ketika Rasulullah sedang sakit keras, Fatimah mendatangi beliau, lalu beliau menyambutnya dan menciumnya.” (HR. Al-Bukhari)

Baca juga: Ini 587 Sekolah di Jakarta yang Gelar Pembelajaran Tatap Muka Besok

Menididk anak perempuan juga butuh kesabaran dan kelembutan. Karena secara kodrati perempuan memiliki jiwa yang lebih emosional dan sensitif.

عن عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْج النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ رواه البخاري

“Dari ‘Aisyah, istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, semoga Allah meridhai beliau, berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal” (HR. Bukhari).

Intinya, mendidik anak perempuan butuh perhatian berlebih daripada laki-laki. Seorang ulama mengatakan :
“Jika dirimu mendidik seorang laki-laki, maka kau telah mendidik seseorang. Dan apabila dirimu mendidik seorang anak perempuan, maka kau telah mendidik suatu umat.” (Al Imam Abdul Hamid bin Badis)⁣.

Baca juga: Makam Kuno Berusia 1.500 Tahun Ini Membuktikan Cinta Sejati Itu Ada

Jadi, didiklah anak perempuan untuk ‘memahalkan’ dirinya. Misalnya, didiklah anak perempuan untuk merasa malu. dengan aurat sendiri dan aurat orang lain. Didiklah anak perempuan untuk mencari cinta Sang Maha Pencipta, Yakni Allah Ta’ala, daripada berharap untuk mencari cinta manusia.

Didiklah anak perempuan untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pegangan dan rujukan harian. Didik anak perempuan untuk mengenal siapa mahram dan siapa bukan mahram bagi dirinya.

Didiklah anak perempuan untuk menjaga marwah (harga diri) lebih daripada untuk menjaga hati orang yang baru dikenalnya. Didiklah dan ajari semua itu dengan penuh perhatian dan kelembutan.

Baca juga: Protokol Kesehatan Covid yang Harus Dibiasakan untuk Beradaptasi dengan Pandemi

Seperti yang dikatakan Aisyah radhiyallahu ‘anha :



Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved