memejamkan mata). Sedangkan dalam ilmu kesehatan, tidur merupakan proses fisiologis normal yang bersifat aktif, teratur, berulang, kehilangan tingkah laku yang reversible, dan tidak respon terhadap lingkungan. Tidur dibutuhkan otak untuk menunjang proses fisiologis.
Baca juga: Selain Makkah dan Madinah, 8 Kota Ini Tercantum dalam Al Qur’an
Dalam tafsir al-Muntakhah disebutkan bahwa tidur adalah berhentinya atau berkurangnya kegiatan saraf otak manusia. Dalam ensiklopedi Al-Qur’an, Al-Qurthubi mengabarkan bahwa tidur dipersamakan dengan kematian karena dimana manusia hilang kesadarannya pada saat dia tidur.
Dalam buku Pola Hidup dan Tidur Sehat al Rasulullah, yang ditulis oleh Nor Kholish Reefani, Rasulullah banyak memberikan contoh bagaimana agar persiapan sebelum tidur bisa bernilai ibadah. Misalnya, sebelum tidur ada amalan-amalan untuk mempersempit ruang gerak dosa dan menambah amal pahala.
Baca juga: Ini Pentingnya Menjaga Pandangan bagi Perempuan
Disunahkan, agar setiap muslim melakukan amalan ini untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala dan bertaubat kepadaNya. Misalnya :
1. Melakukan Muhâsabah (Introspeksi Diri).
Muhâsabah ialah usaha seseorang untuk mengevaluasi segala perbuatannya, baik sebelum maupun sesudah melakukannya. Sebelum tidur hendaklah seorang hamba mengintrospeksi diri atas segala perkataan maupun perbuatannya sepanjang hari, baik yang berkaitan dengan hak-hak Allâh maupun hak-hak sesama manusia.
Jika dia telah melakukan amal shalih, maka hendaknya dia bersyukur dengan memuji Allâh dan memohon kepada-Nya tambahan nikmat. Dan memohon kepada-Nya pula agar senantiasa diberi taufiq dan kesanggupan untuk dapat melaksanakan amal ketaatan. Namun jika sebaliknya, maka hendaknya dia segera bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya serta bertekad untuk segera melakukan kebaikan.