Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Al-Bukhari No 1044)
Baca Juga: Begini Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dan Matahari
Gerhana bulan (Khusyufil Qamar) adalah peristiwa dimana bulan akan mengalami kegelapan dalam keadaan tertutup total berwarna merah. Untuk itu, kaum muslimin dan muslimat diimbau:
1. Memperbanyak Takbir dan membesarkan Asma Allah.
2. Menyeru Salat Khusuf Berjama’ah dengan 2 rakaat.
3. Mendengarkan Khutbah Khotib setelah sholat
4. Mengumpulkan Sedekah
5. Memperbanyak istighfar hingga bulan kembali normal.
Niat Sholat Gerhana Bulan
Semua ulama sepakat bahwa Niat letaknya di hati, ucapan lidah bukanlah niat. Akan tetapi jika dilafazkan akan membantu mengingatkan hati dan mengusir perasaan waswas. Hukum ini disepakati kalangan Mazhab Syafi’i. Dalam Mazhab Syafi’i, niat mesti beriringan dengan Takbiratul-Ihram.
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushollii Sunnatal Khusuufi Rak’ataini Imaaman/Makmuuman Lillaahi Ta’ala.
Artinya:
Saya sholat Sunnah Khusuf dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.
Baca Juga: Khutbah Sholat Gerhana Bulan 26 Mei 2021
(rhs)