Kuasa Allah Taala Membutakan Mata Para Pendosa – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Kuasa Allah Taala Membutakan Mata Para Pendosa

Published

on

Kuasa Allah Taala Membutakan Mata Para Pendosa



loading…

Surat Yasin ayat 66-77 menjelaskan mengenai kuasa Allah SWT kepada para pendosa ketika di dunia. Andai Allah SWT berkehendak untuk memberikan siksa secara langsung atas kekafiran dan kemusyrikan yang mereka buat, niscaya siksa itu mudah sekali menimpa mereka.

Pada ayat sebelumnya telah dijelaskan mengenai kesaksian anggota tubuh manusia di akhirat. Mereka tidak bisa mengelak lagi atas apa yang pernah dilakukan ketika di dunia.

Baca juga: Surat Yasin ayat 63-65: Ketika Seluruh Tubuh Bersaksi di Hadapan Allah Taala

Allah SWT berfirman:

وَلَوْ نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى يُبْصِرُونَ () وَلَوْ نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا وَلَا يَرْجِعُونَ

Dan jika seandainya Kami menghendaki (untuk menghilangkan penglihatan mereka di kehidupan dunia), pasti Kami membutakan mata mereka. Lalu, mereka berlomba-lomba menuju jalan lebar; (tapi karena mereka buta), maka bagaimana mereka dapat melihat? Dan jika seandainya Kami menghendaki (untuk mengubah bentuk mereka menjadi benda-benda mati), pasti Kami mengubah bentuk mereka (sehingga mereka akan tetap berada) di tempat mereka, maka mereka tidak dapat berjalan ke depan dan tidak (pula) mundur ke belakang.” (QS: Yasin Ayat 66-67)

Dalam penafsiran Ibnu Jarir al-Thabari setidaknya ada dua makna yang terkait dengan ayat 66 dari tiga jalur riwayat yang berbeda.

Makna pertama pada kalimat “wa law nasyaa‘u lathamasnaa ‘alaa a’yunihim” adalah bahwa Allah SWT menyesatkan mereka dan membutakannya dari hidayah.

Makna ini bersumber dari riwayat ‘Ali dari Abu Shalih dari Mu’awiyah dari “Ali dari Abdullah bin Abbas RA. Makna kedua adalah Allah SWT membutakan mata mereka lalu meninggalkan mereka dalam keadaan buta.”

Makna ini berdasarkan dari dua riwayat, yakni riwayat yang bersumber dari al-Hasan dan dari Qatadah. Dari kedua makna ini dapat kita pahami bahwa makna pertama lebih menekankan pada hakikat, orang-orang musyrik buta untuk mampu melihat cahaya hidayah.



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Kuasa #Allah #Taala #Membutakan #Mata #Para #Pendosa

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved