Apa yang dialami tokoh Jahiliyah ini layak kita jadikan pelajaran agar tidak sekali-kali mengolok-olok Allah dan Rasul-Nya. Sosok Jahiliyah yang dijuluki Fir’aun Arab ini tewas disambar petir setelah mengejek Dzat Yang Maha Agung.
Kisahnya diabadikan dalam Al-Qur’an untuk kita jadikan hikmah. Salah satu kuasa Allah yaitu melepaskan petir yang mematikan dan menimpakan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Tak bisa dibayangkan bagaimana petir menggelegar membuat hati manusia ciut ketika mendengarnya. Dampaknya kerap bisa mematikan manusia. Inilah yang dimaksud dengan “kilat yang menakutkan”. Berikut firman-Nya:
وَيُسَبِّحُ الرَّعۡدُ بِحَمۡدِهٖ وَالۡمَلٰۤـٮِٕكَةُ مِنۡ خِيۡفَتِهٖ ۚ وَيُرۡسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيۡبُ بِهَا مَنۡ يَّشَآءُ وَهُمۡ يُجَادِلُوۡنَ فِى اللّٰهۚ ِ وَهُوَ شَدِيۡدُ الۡمِحَالِؕ
“Dan guruh bertasbih memuji-Nya, (demikian pula) para Malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, sementara mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia Mahakeras siksaan-Nya.” (QS Ar-Ra’d Ayat 13)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini turun sehubungan dengan sikap tokoh jahiliyah Amir bin ath-Thufail yang sudah kelewat batas. Diriwayatkan oleh Al-Hafizh Abu Ya’la al-Mushili, dari Ishaq dari Ali bin Abi Sarah asy-Syaibani dari Tsabit dari Anas, bahwa suatu hari Rasulullah mengutus seorang sahabat kepada tokoh Jahiliyah itu.
“Pergilah kepadanya dan panggillah dia untuk datang kepadaku.” Maka utusan itu pergi kepada Amir bin Thufail seraya mengatakan: “Rasulullah memanggilmu.” Amir menjawab: “Siapa Rasulullah, dan apa itu Allah? Apakah ia terbuat dari emas, atau dari perak, atau dari kuningan?”
Maka utusan itu kembali kepada Rasulullah memberitahukan penolakan Amir. “Wahai Rasulullah, saya sampaikan padamu bahwa dia menolaknya, dia mengatakan padaku begini dan begitu.” Maka Rasulullah menyuruhku kembali lagi kepadanya. Utusan itu pun pergi kepadanya dan mendapat jawaban serupa.
Utusan itupun kembali kepada Rasulullah dan berkata: “Saya beritahukan kepadamu wahai Rasulullah, bahwa orang itu menolak.” Rasulullah menyuruhnya memanggil orang tersebut. Untuk ketiga kalinya, tokoh Jahiliyah itu tetap dengan jawabannya semula.
Allah kemudian mengirimkan awan ke arah kepalanya lalu terdengar guruh dan terjadi petir yang menyambar kepalanya hingga tewas mengenaskan. Kemudian Allah menurunkan ayat: “Wa yursilush shawaa’iqa….. (dan Allah melepaskan halilintar) dan seterusnya.
#Kisah #Tragis #Tokoh #Jahiliyah #Tewas #Disambar #Petir #Setelah #Mengolokolok #Allah