Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar dan anaknya yang masih menyusu, Ismail , di padang tandus. Pada era Rasulullah , tempat yang menjadi rumah Siti Hajar itu adalah dekat Baitullah. Pada bagian atas sumur Zamzam dan Masjidil Haram . Siti Hajar dibawa Nabi Ibrahim ke sana, di lokasi itu ada pohon Dauhah. Di sisi pohon itulah Siti Hajar tinggal bersama bayi Ismail.Pada saat itu di Mekkah belum ada ditnggali manusia. Wilayah itu tandus. Tak ada mata air. Nabi Ibrahim meninggalkan mereka berdua dengan hanya berbekal tempat makanan yang berisi kurma dan gentong berisi air.
Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim Mengajarkan Agama Tauhid
Tatkala Nabi Ibrahim berniat pergi, Siti Hajar mengikutinya sambil berkata, “Hai Ibrahim, hendak ke mana? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun?”
Siti Hajar memberondongnya dengan pertanyaan seperti itu berkali-kali. Namun, Ibrahim bergeming. Memandang Siti Hajar pun tidak. Dia cuek.
“Apakah Allah telah menyuruhmu berbuat demikian?” Siti Hajar bertanya.
“Benar,” jawab Ibrahim.
“Jika demikian, maka Dia tidak akan menelantarkan kami,” ujar Siti Hajar.
Kemudian, Siti Hajar pun kembali ke tempat semula. Ibrahim melanjutkan langkahnya hingga sampai di Tsaniah.
Nabi Ibrahim pun menghadapkan wajahnya ke Baitullah seraya mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki pepohonan, yaitu di sisi Rumah-Mu yang suci. Mudah-mudahan mereka berterima kasih.”
#Kisah #Sedih #Siti #Hajar #Ditinggal #Nabi #Ibrahim #Lahan #Tandus #Tak #Berpenghuni