Ustaz Hamdan Nasution Attantisy Dai Ahli Fiqih,Pengajar di Ponpes Al-Yusufiyah Tapanuli Selatan
Berikut kisah dua ulama yang terlibat dialog ketika membahas disiplin ilmu. Cerita ini mengajarkan kita betapa pentingnya mempelajrai ilmu Nahwu.
Ilmu Nahwu adalah dasar dari tata bahasa Arab untuk mengetahui kedudukan kata dalam kalimat dan bentuk huruf/harakat terakhir dari suatu kata.
Dikisahkan, seorang Fuqaha (ulama Ahli Fiqih) bernama Imam Abu Yusuf bertemu dengan Ulama Ahli Nahwu, Imam Al-Kisa’i. Keduanya terlibat dialog.
Imam Al-Kisa’i menyampaikan ungkapan:
من تبحر فى علم اهتدى به إلى سائر العلوم
“Siapa yang mendalami suatu ilmu (khususnya Nahwu), maka ia akan mudah memahami semua disiplin ilmu.”
Ketika Al-Kisa’i menyampaikan ungkapan itu, lantas Abu Yusuf (Ahli fiqih) bertanya kepada Al-Kisa’i:
“Wahai Al-Kisa’i, engkau adalah imam dalam ilmu Nahwu dan adab, apakah engkau mampu menjawab persoalan di bidang Fiqih?
Imam Al-Kisa’i yang juga imamnya penduduk Kufah menjawab: “Tanyalah sesukamu”.
Maka Abu Yusuf melemparkan pertanyaan:
1. Jikalau seseorang Sujud Sahwi tiga kali sujud sebab lupa, apakah ia dianjurkan Sujud Sahwi lagi?