BagyaNews.com – Disunnahkan tadarus mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadan. Mudarasah atau tadarus Al-Quran adalah seseorang membaca di depan orang lain dan orang lain membaca di depannya.
Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw. selama 23 tahun sesuai dengan kejadian-kejadian yang menyertainya melalui perantara malaikat Jibril. Wahyu Al-Quran yang pertama turun pada bulan Ramadan ketika usia Rasulullah saw. 40 tahun di gua Hira.
Kemudian, setiap tahun pada bulan Ramadan, malaikat Jibril datang untuk melakukan mudarasah (membaca dan mendengar bacaan) Al-Quran bersama Rasulullah saw. Pada tahun jelang wafat Rasulullah saw, malaikat Jibril datang sebanyak dua kali.
Rasulullah saw. adalah manusia paling dermawan. Dan menjadi lebih dermawan pada bulan Ramadan, ketika Jibril bertamu kepada beliau. Jibril bertamu kepada Rasulullah saw. setiap malam pada bulan Ramadan, lalu mengaji Al-Quran bersama Rasulullah saw. Rasulullah saw lebih dermawan berbagi kebaikan dibanding taburan angin. [HR. Al-Bukhari]
Baca Juga: Tata Cara Mengkhatamkan Al-Qur’an Yang Jarang Diketahui
Berdasarkan hadis di atas, para ulama memahami bahwa membaca Al-Quran pada bulan Ramadan sangat dianjurkan melebihi anjuran pada bulan-bulan lainnya. Dianjurkan memperbanyak membaca Al-Quran dan mengkhatamkannya. Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshari dalam Al-Ghurar Al-Bahiyyah Fi Syarhi Al-Bahjah Al-Wardiyyah mengatakan,
Disunnahkan bagi orang yang berpuasa memperbanyak membaca Al-Quran pada bulan Ramadan. Mudarasah Al-Quran adalah seseorang membaca di depan orang lain dan orang lain membaca di depannya.
Baca Juga: Apakah Ada Anjuran Membaca Surah Tertentu Dalam Shalat Tarawih? Begini Penjelasan Syekh Ibrahim Al-Bajuri
Keutamaan mengkhatamkan Al-Quran di Ramadan, juga menjadi tradisi tahunan para ulama besar. Berikut adalah sebagian ulama yang dicatat sejarah terkenal gemar khataman Al-Quran pada bulan Ramadan.
Al-Aswad bin Yazid Al-Nakha’i (w. 75 H.)
Ali bin Abdullah Al-Azdi (w. 100 H.)
Qatadah (w. 100 H.)
Mujahid (w. 104 H.)
Ibrahim Al-Nakha’i (w. 196 H.)
Al-Syafi’i (w. 204 H.)
Ibnu Asakir (w. 627 H.)
Baca Juga: Upaya Membukukan Al-Quran Pada Zaman Nabi Muhammad SAW