Surat Yasin ayat 63-65 berisi tentang proses para pendosa sebelum masuk ke dalam neraka. Termasuk bagaimana ketika seluruh tubuh bersaksi di hadapan Allah SWT, sementara mulut terkunci rapat. Sebagaimana firman-Nya:
هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu.Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya.Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. ( QS Yasin : 63-65)
Baca juga: Surat Yasin Ayat 62: Nasihat bagi Manusia supaya Gunakan Akal untuk Melawan Tipu Daya Setan
Dua ayat pertama menceritakan bagaimana para Malaikat memerintahkan kaum Kafir masuk ke dalam neraka jahanam. Neraka yang dulunya pernah diperingatkan kepada mereka namun diingkari. Kali ini, mereka dibungkam oleh Allah dengan memperlihatkan wujud neraka itu sendiri.
Menurut Zuhaili dalam tafsir al-Munir, ayat 64 ini menunjukkan bagaimana Allah membungkam dan membuat penyesalan mereka tak berarti.
Pertama, kata islauha (اصلوها), ini adalah kata perintah yang bersifat keras dan menghina. Mirip seperti apa yang Allah katakan kepada Fir’aun dalam QS. ad-Dukhan ayat49:
ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ
”Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia.”
Kedua, kata al-yaum (اليوم) yang mengisyaratkan bahwa azab mereka sudah tiba dan kenikmatan yang dulu mereka rasakan sudah berlalu.
Ketiga, bima kuntum takfurun (بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ) keingkaran mereka saat di dunia dengan adanya neraka, ditunjukkan melalui perbuatan yang mampu menyenangkan mereka sebagai bentuk keingkaran dan kedustaan tersebut.