Baca juga : Tersenyum dan Lapang Dada, Salah Satu Perilaku Rasulullah yang Wajib Dicontoh
Mereka melakukan banyak gerakan , mengerjakannya dengan cepat sebagaimana burung gagak yang mematuk-matuk. Karena hal tersebut berat bagi hatinya, seolah-olah ada gunung di atas punggungnya. Dia lalai bahwa tuma’ninah adalah salah satu rukun shalat.
Tuma’ninah atau tenang ketika shalat adalah salah satu rukun dari rukun-rukun shalat. Tidak sah shalat apabila tidak tuma’ninah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata dengan orang yang tidak tuma’ninah dalam shalat. Beliau berkata:
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
Baca juga: Begini Idealnya Hubungan Suami Istri Menurut Al-Qur’an dan Hadis Nabi
“Jika Anda hendak mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat al Quran yang mudah bagi Anda. Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh shalatmu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan dalam sabdanya:
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِي يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوْعُهَا وَلاَ سُجُوْدُهَا.
“Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari shalatnya”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari salat?”. Rasulullah berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya” (HR Ahmad dishahihkan oleh al Albani dalam Shahihul Jami’ 986)
Baca juga: Sahabat Rasulullah Sangat Mulianya Akhlak Tawadhunya, Ini Dialognya
Pada hadis di atas dijelaskan bahwa tidak tuma’ninah ketika shalat adalah sejelek-jelek pencurian dan bahkan lebih buruk dari pencuri harta.
Intinya Ibadah
Intinya, khusyuk ketika melaksanakan shalat adalah ruh dan intinya ibadah shalat. Namun sayangnya, banyak kaum perempuan muslimah lalai akan hal itu. Dikutip dari kitab “Mukhalafaat Nisaiyyah”, 100 Mukhalafah Taqa’u fiha al-Katsir Minan Nisa-i bi Adillatiha Asy-Syar’iyyah”, karya : Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi, dijelaskan seorang perempuan tidak akan mendapatkan pahala shalat selain yang ia pahami dan yang ia kerjakan dengan khusyuk karena Allah Ta’ala. Sesungguhnya, manakala ia selesai mengerjakan shalat, maka shalat tidak akan diterima selain yang ia kerjakan dengan menghadirkan pikiran dan hati (konsentrasi).
Baca juga: Pasar dan Tempat Wisata Paling Rendah Sediakan Sarana Protokol Kesehatan
Berapa banyak di antara muslimah yang melakukan gerakan, mengerjakannya dengan cepat sebagaimana burung gagak yang mematuk-matuk. Karena hal tersebut berat bagi hatinya, seolah-olah ada gunung di atas punggungnya. Dia lalai bahwa tumak’ninah adalah salah satu rukun shalat. Oleh karena itulah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada seseorang yang tidak beres dalam mengerjakan rukuk dan sujud dalam shalatnya :
ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ
‘Kembali dan shalatlah, karena sejatinya engkau belum shalat.”
Baca juga: Keren, Jembatan Bandung Hadir di Taman Braunschweig Jerman